TRIBUNNEWS.COM, TEHRAN - Presiden Iran, Hassan Rowhani, Kamis (19/9/2013), mengatakan pemerintahnya siap menjadi fasilitator dialog antara rezim Pemerintah dengan kelompok oposisi Suriah.
"Kita harus bergandengan tangan untuk bekerja ke arah konstruktif melalui dialog nasional, baik di Suriah maupun Bahrain. Kita harus menciptakan suasana di mana masyarakat dapat memutuskan nasib mereka sendiri," tulis Rowhani dalam kolom Washington Post, seperti dikutip dari Channelnewsasia.com, Jumat.
Dalam upayanya menjangkau masyarakat internasional sejak menjadi presiden pada bulan Agustus 2013, Rowhani mengatakan ia ingin mengejar kebijakan "keterlibatan konstruktif."
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Suriah, Qadri Jamil mengatakan rezim Pemerintah Suriah berencana akan meminta gencatan senjata dalam perang sipil yang memporak-porandakan negaranya.
"Baik oposisi bersenjata maupun rezim memiliki kemampuan untuk mengalahkan pihak lainnya. Keseimbangan kekuatan ini tidak akan berubah untuk sementara waktu," ujarnya.
Pemerintah Suriah nampaknya akan membangkitkan kembali gencatan senjata yang diprakarsai oleh Amerika Serikat (AS), dan Rusia, di Jenewa.
Rezim juga akan mengajukan proposal yang berisikan permintaan untuk menghentikan intervensi pihak eksternal, dan mengusulkan solusi politik untuk tercapainya perdamaian di Suriah.(channelnewsasia.com).