Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Pemerintah Mesir, di hari Sabtu (28/9/2013), menarik Duta Besar mereka untuk Tunisia, Ayman Mesharrafa. Penarikan itu merupakan bentuk tanggapan terhadap Pemerintah Tunisia yang meminta dilepaskannya Presiden Mesir terguling, Mohamed Morsi.
Menurut kantor berita Pemerintah Mesir, penarikan Ayman dari Tunisia adalah untuk melakukan konsultasi. Insiden itu terjadi, setelah Presiden Tunisia Moncef Marzouki menyerukan pembebasan Morsi dan tahanan politik lainnya di Mesir pada sesi ke-68 sidang Majelis Umum PBB, di hari Kamis kemarin.
Setelah itu Kementerian Luar Negeri Mesir, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pidato Marzouki bertentangan dengan realitas dan kehendak rakyat Mesir. Menteri Luar Negeri Mesir, Nabil Fahmy, dalam Majelis Umum PBB, di hari Sabtu, kembali menegaskan posisi pemerintah Mesir bahwa Morsi telah digulingkan atas kehendak rakyat.
"Mesir memiliki visi yang jelas dan ambisius yang memerlukan rencana kerja yang sistematis dalam kerangka waktu, yang akan menjadi sukses dengan memungkinkan semua kekuatan politik damai (untuk berpartisipasi)," ujar Fahmy dalam pidatonya.
Morsi, digulingkan militer Mesir pada 3 Juli 2013, sebagai tanggapan atas aksi demonstrasi besar-besaran dalam sekala nasional. Morsi saat ini ditahan oleh pihak berwenang Mesir di sebuah lokasi rahasia, dan tengah menghadapi tuduhan menghasut melakukan kekerasan, dan membunuh demonstran. Sejak Morsi digulingkan, ratusan tokoh organisasi masyarakat Ikhwanul Muslimin telah ditahan atas sejumlah tuduhan tindak pidana. xinhua