TRIBUNNEWS.COM, COLUMBUS - Sebuah laporan baru dengan detil yang lebih lengkap tentang kematian Ariel Castro, lelaki yang didakwa atas penculikan dan penyekapan gadis selama bertahun-tahun, dirilis otoritas penjara Ohio, Amerika Serikat.
Rilis ini memunculkan dugaan "kecelakaan seks" selain bunuh diri, di balik kematian Castro.
Laporan setebal 16 halaman itu dirilis Departemen Rehabilitasi dan Koreksi Ohio, Selasa (15/10/2013). Dijelaskan di dalamnya, kronologis penjaga menemukan Castro (53) tergantung kain sprei yang diikatkan ke jendela sel pada 3 September 2013.
Dua penjaga disebutkan mengangkat Castro yang sudah tak bereaksi, salah satu petugas memotong lembaran sprei di leher Castro. Upaya pernafasan buatan dilakukan segera dan Castro pun langsung dilarikan ke rumah sakit, tapi dia dinyatakan meninggal di sana.
Petugas koroner menyebutkan kematian Castro sebagai bunuh diri tetapi penjara Ohio dalam rilis pekan lalu menunjukkan bahwa ada kemungkinan lain. Otoritas penjara menduga Castro "tak sengaja" tercekik saat melakukan autoerotic asphyciation, yaitu kondisi seseorang mendapatkan kepuasan seksual saat "mencekik" diri sendiri sampai pingsan.
Salah satu penjaga mencatat celana pendek Castro ada di sekitar pergelangan kaki ketika ditemukan. Dalam laporan itu disebutkan celana dan pakaian Castro ada di sekitar pergelangan kakinya.
Castro ditemukan mati di selnya hanya beberapa minggu setelah divonis dengan hukuman penjara seumur hidup. Pada Agustus 2013 dia mengaku bersalah di pengadilan untuk penculikan tiga perempuan dari jalanan dan menyekap mereka selama satu dekade, termasuk untuk berulang kali memperkosa dan memukuli ketiga perempuan itu.
Petugas penjara, Caleb Ackley, merinci kronologis dia menemukan Castro pada pukul 21.20 malam itu, saat berpatroli memeriksa tahanan. Dia lalu memanggil petugas Ryan Murphy setelah menemukan Castro, untuk membantu menurunkan Castro dari gantungan. Murphy disebut sebagai petugas yang memotong sprei yang menggantung Castro.
Ackley dan Murphy menerima cuti administratif dengan gaji penuh, selama proses penyelidikan negara atas kematian Castro berlangsung. Salah satu poin penyelidikan adalah pemalsuan catatan berapa kali penjaga memeriksa sel Castro sebelum insiden itu.(Palupi Annisa Auliani/Kompas.com)