TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Edward Snowden, bekas analis intelijen Amerika Serikat (AS), siap membantu Jerman untuk menyelidiki aktivitas mata-mata (spionase) Paman Sam terhadap Kanselir Angela Merkel.
Itu diungkapkan anggota parlemen Jerman dari Partai Hijau, Hans-Christian Stroebele, usai bertemu Snowden di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Moskow, untuk membahas aksi spionase Washington selama bertahun-tahun terhadap komunikasi Merkel, yang telah menyebabkan kegemparan di Eropa.
AFP mengabarkan, sekembalinya ke Jerman, Strobele mengungkapkan bahwa Snowden menyatakan kesiapannya bertemu Pemerintah Jerman lewat sebuah surat.
Dalam surat itu, yang salinannya telah diposting di laman Stroebele, Snowden mengatakan siap memberikan rincian aksi memata-matai AS ke Jerman. Snowden berbesar hati oleh respons global atas informasi yang disampaikannya, terkait aksi siponase AS.
Berbicara kepada wartawan di Berlin pada Jumat (1/11/2013) kemarin, setelah kembali dari Moskow , Stroebele mengatakan bahwa Snowden juga ingin bersaksi di depan Kongres AS.
Stroebele juga mengungkapkan bahwa Snowden siap bertemu Pemerintah Jerman, terkait aksi mata-mata yang dilakukan AS melalui National Security Agency (NSA).
"Dia mengatakan akan lebih memilih meletakkan fakta-fakta di atas meja di depan Kongres AS, dan menjelaskan mengenai hal itu," katanya.
"Snowden tampaknya saya lihat tidak sebagai anti-Amerika atau musuh Amerika, tapi justru sebaliknya," imbuh Stroebele.
Sementara, Anatoly Kucherena, pengacara Snowden mengatakan, kliennya tidak akan melakukan perjalanan ke Jerman untuk alasan keamanan, tapi ia bersedia untuk membantu dengan penyelidikan.
"Snowden tidak akan pergi ke Jerman. Ini tidak mungkin karena ia tidak memiliki hak suaka untuk menyeberangi perbatasan Rusia," kata Kucherena kepada Echo, radio Moskow.
"Jika dia melakukan itu, dia bisa kehilangan suaka sementara," tuturnya.
Dia menambahkan, dalam kerangka perjanjian internasional, Snowden dapat memberikan kesaksian di Rusia.
"Tapi ini harus diputuskan oleh Pemerintah Jerman," ucapnya. (*)