Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Kaisar Jepang, Hirohiro yang 23 Desember nanti berusia 80 tahun, dan menjadi kaisar mulai 7 januari 1989, awal pekan ini telah mengungkapkan keinginannya mengenai pemakaman dirinya seandainya meninggal duni. Kepala Rumah Tangga Kekaisaran mengungkapkan hal tersebut kepada pers Kamis (14/11/2013) yang diliput oleh Tribunnews.com di sini.
Kaisar tampaknya ingin agar tempat pemakamanya janganlah membebankan rakyat atau sekelilingnya dan kuburannya dibuat sepasang kanan kiri bersama kuburan permaisurinya, Michiko. Luasnya dirancang 3.500 meter persegi.
Makam Kaisar Jepang sebelumnya hanya satu-satu terpisah dengan permaisurinya, di lokasi yang sama. Kaisar Showa misalnya apabila digabung dengan lokasi permaisurinya maka luasnya 4500 meter persegi.
Dengan demikian untuk pertama kali dibangun kuburan kaisar yang berdampingan, suami-istri, di pemakaman Kaisar di Musashiryoubochi, Nagabusamachi, Hachioji, kira-kira 52 menit pakai kereta api dari Tokyo.
"Tolong kalau bisa dampak pembuatan pemakaman tersebut sesedikit mungkin terhadap kehidupan masyarakat, " papar Kaisar.
Hal ini jelas memperlihatkan sikap kesederhanaan Kaisar yang selama ini memang sangat dicintai semua rakyatnya.
Hal tersebut juga seiring dengan situasi kondisi ekonomi yang masih belum baik saat ini. Pengalaman kunjungannya ke berbagai tempat di Jepang terutama kepada para korban bencana alam 11 Maret 2011, membuat Kaisar dan permaisuri sangat prihatin dengan rakyatnya. Belum lagi Lehman Shock, tahun 2009 yang masih terasa dampaknya hingga kini di Jepang.
Pembuatan pemakaman bagi dirinya juga dengan mengacu kepada akrab lingkungan, sehingga Kaisar tampaknya meminta agar sesedikit mungkin pohon ditebang saat pembuatan makamnya tersebut. Daerah pemakaman Kaisar memang sangat luas dan sangat rimbun dengan pohon sehingga sangat sejuk dan dapat menjadi tempat resapan serta sumber air bagi sekelilingnya.