TRIBUNNEWS.COM - Tim tanggap darurat organisasi kemanusiaan medis internasional MSF (Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas) melaporkan kondisi terkini korban Topan Haiyan di Filipina.
Dalam rilisnya yang diterima Tribunnews.com, disebutkan di bagian timur Pulau Samar - daerah yang pertama kali diterjang topan - tengah mendirikan layanan kesehatan dan menangani pasien pertamanya.
Tim akan menjalankan klinik berjalan bagi para pasien di daerah pesisir dan pulau-pulau yang lebih terisolasi. Pada saat yang sama, tim juga memberikan layanan pasien rawat jalan di kota Guiuan. Klinik rawat jalan memiliki kapasitas untuk menerima pasien inap bagi kasus-kasus yang serius.
Di kawasan ini, hampir semua bangunan di Guiuan hancur dan rumah sakit setempat tidak berfungsi lagi. Orang-orang yang mengalami cedera parah sudah dievakuasi. Selain layanan kesehatan, tim MSF juga akan menyediakan layanan air dan sanitasi segera mungkin, serta membantu tempat tinggal. Anggota tim lainnya juga mensurvei situasi pulau-pulau kecil terdekat dengan helikopter kemarin (Jumat) dan jika memungkinkan akan segera menggunakan kapal barang dan kapal `liveaboard' yang memuat persediaan medis untuk difungsikan sebagai klinik berjalan di sepanjang pesisir timur Samar.
Sebuah tim MSF yang terdiri dari delapan staf berada di Tacloban untuk mensurvei fasilitas kesehatan dan mencoba mencari tempat untuk mendirikan rumah sakit lapangan MSF. Tim lain masih melanjutkan pengkajian kebutuhan di selatan Palo (juga di Pulau Leyte).
Setelah melakukan pengkajian lebih lanjut di Pulau Panay, tim mendapati bahwa bagian selatan adalah daerah yang paling terdampak. Tim mendirikan posko di Kota Roxas untuk memulai aktivitas dalam beberapa hari ke depan. Selain itu, masih di Panay, setelah melakukan pengkajian kebutuhan di Provinsi Iloilo, sebuah tim akan merespon kebutuhan yang telah diidentifikasi di daerah Estancia, Concepcion, dan San Dionisio di mana beberapa rumah telah hancur total.
Beberapa pulau kecil dekat pesisir Timur juga terdampak parah dan pengkajian kebutuhan sedang dilakukan di sana. Di pesisir barat Panay, tim mengunjungi desa Tibiao di mana mereka memperkirakan tingkat kerusakan mencapai 60%.
Tim MSF lain melakukan survei bagian utara Provinsi Leyte. Beberapa fasilitas kesehatan hancur. Orang-orang berjalan dalam keadaan cedera dan belum mendapat perawatan kesehatan. Tim juga mendapati orang-orang yang terkena diare dan pneumonia, akibat kekurangan air minum bersih dan tempat tinggal. MSF tengah mempersiapkan layanan medis dan air-sanitasi di Ormoc dan sekitarnya, dan akan memperluas jangkauan aktivitas ini. Sementara itu, tim lain tengah mengkaji daerah di sebelah selatan, di antara Ormoc dan Tolosa.
Tim lain yang berbasis di Ormoc, Provinsi Leyte tengah mengkaji kebutuhan di daerah pedesaan di sebelah selatan pulau.
Tim MSF kini telah mengkaji lima pulau kecil di sebelah barat daya Pulau Bantayan dan sedang mendiskusikan bentuk bantuan yang bisa disediakan.
Tim MSF lainnya mengkaji situasi di Pulau Negros. Situasinya tidak separah yang dilaporkan di daerah lainnya seperti Tacloban dan MSF tidak akan memulai aktivitas di sana pada saat ini.
Ada setidaknya lima daerah yang telah ditinjau oleh beberapa tim MSF untuk mengevaluasi tingkat kebutuhan medis sebelum memberikan layanan dasar dan persediaan medis. Layanan yang akan diberikan bervariasi, sesuai dengan keadaan setempat. Salah satu prioritas adalah rencana untuk membantu rumah sakit (RS) setempat yang sebagian besar rusak atau sangat terbatas layanannya, dan membutuhkan bantuan agar dapat menyediakan layanan sekunder.
MSF menambah anggota timnya (saat ini terdiri dari 122 orang) dan dan dalam beberapa hari ke depan akan mencapai 150 orang - terdiri dari dokter, perawat, ahli bedah, spesialis logistik, psikolog, dan spesialis air-sanitasi.