TRIBUNNEWS.COM, TACLOBAN - Susahnya akses relawan kemanusiaan masuk ke Kota Tacloban yang berada di Pulau Leyte Filipina membuat mayat-mayat terlantar dan tidak bisa segera dimakamkan.
Mayat-mayat hanya ditutup menggunakan kain terpal. Jenazah yang tidak terurus itupun menimbulkan bau busuk. Kota Tacloban merupakan daerah terparah akibat Topan Haiyan.
"Informasi dari mitra NGO lokal yang sudah menyeberang ke Pulau Leyte menceritakan banyak mayat yang terlantar mulai membusuk dan hanya ditutup dengan terpal," kata M Kaimuddin, Relawan Lembaga Kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) yang kini berada di Cebu, Filipina, Sabtu (16/11/2013).
Sementara pengungsi mulai meninggalkan kota mencari makan minum sekedar bertahan hidup.
"Tidak ada air dan listrik di Tacloban,” tutur Kaimuddin.
Saat ini, tim relawan hampir semua NGO lokal maupun asing menuju Tacloban. Pasalnya sejak Jumat kemarin, semua tikel kapal cepat maupun kapal ferry sudah habis.
"Hari Sabtu pagi pukul 10.00 waktu setempat, tiket baru dibuka untuk berangkat menuju Ormoc," kata Kaimuddin. (eko sutriyanto)