TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menyampaikan dukacita mendalam atas berpulangnya pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela. Bagi Marty, Mandela adalah pejuang yang teguh melawan praktik penindasan.
"Kita semua merasakan duka yang sangat mendalam atas wafatnya seorang tokoh dan pejuang yang secara teguh dan prinsipil menentang apartheid yang keji," ujar Marty.
Menurut Marty, Mandela juga merupakan tokoh inspirasi dunia, terutama negara berkembang saat melawan kolonialisme. "Ia (Mandela), tokoh yang menjadi inspirasi di seluruh pelosok dunia, khususnya negara berkembang, untuk menentang rasisme, kolonialisme, dan berbagai bentuk ketidakadilan lainnya," kata Marty.
Presiden pertama kulit hitam Afrika Selatan itu diumumkan meninggal pada Kamis (5/12/2013) malam waktu setempat atau Jumat pagi waktu Indonesia. Mandela meninggal pada usia 95 tahun. Perjuangan Mandela melewati masa kehidupan di penjara selama 27 tahun. Berkali-kali menjalani perawatan di rumah sakit karena infeksi paru-paru berulang, terakhir kali dia meninggalkan rumah sakit pada September 2013, setelah menjalani perawatan selama tiga bulan dan dikabarkan kritis.