Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ikumi Yoshimatsu, pemenang kontes Miss International di Okinawa tahun laluternyata saat ini benar-benar sangat ketakutan dan menutup diri, bahkan tak mau bersentuhan dengan pers secara langsung demi keamanan (security).
Demikian diungkapkan langsung olehnya melalui email kepada Tribunnews.com Kamis (26/12/2013) malam.
"Setelah kejadian ancaman dari Yakuza saya takut sekali dan demi keamanan berusaha membatasi diri dari siapa pun," tulis Ikumi melalui email kepada Tibunnews.com.
Bahkan saat Tribunnews ingin mewawancarainya langsung, ingin bertemu langsung dijawabnya.
"Mohon maaf sebesarnya, sampai kini dan mendatang, belum tahu sampai kapan, saya tidak bisa ditemui langsung. Apabila mau wawancara silakan lewat skype atau email atau telepon. Mohon maaf sebesarnya saya tak bisa ditemui langsung dan mohon dimengerti," ujarnya
Belum lama ini Senin(16/12/2013) Yoshimatsu melakukan jumpa pers dan itu terakhir kali dia bertemu dengan umum termasuk dengan pers. Sejak saat itu dia menutup diri karena semakin takut dan tampaknya semakin diancam oleh pihak Yakuza sehingga sangat berhati-hati sekali kepada siapa pun.
Masih belum tahu kapan Tribunnews bisa diterima langsung untuk bisa mewawancarainya karena ancaman Yakuza pun masih terus berlangsung sampai keputusan pengadilan, menuntut Yakuza yang mengancamnya tersebut, dilaksanakan untuk menjebloskan pelakunya ke penjara.
Tuntutan dilakukan kepada Genichi Taniguchi, agen dari Burning Productions yang dianggapnya Yakuza dan masih dalam proses pengadilan sampai dengan detik ini. Belum tahu kapan pengadilan akan memutuskan dan menjebloskannya ke penjara.
Sebelumnya, Ikumi Yoshimatsu, pemenang kontes Miss International di Okinawa tahun lalu ternyata telah mengalami tekanan dan pelecehan di tangan Yakuza - mafia Jepang. Demikian ungkap sumber Tribunnews.com, Rabu (25/12/2013).
Yoshimatsu, menurutnya, tampaknya berusaha bertahan lebih dari setahun dari tekanan yang dilakukan orang-orang yang memiliki hubungan dengan mafia Jepang .
Kisahnya ternyata juga mendapat sorotan pers Jepang dan telah mengubah dirinya menjadi ikon perlawanan terhadap Yakuza.
Sejak go public dengan pengalamannya , blog Yoshimatsu telah menarik lebih dari satu juta pengunjung .
Menurut Yoshimatsu (26), masalahnya dimulai pada musim semi lalu, bahkan sebelum dia menang . Dia ditawarkan bekerja sebagai seorang aktris dan model, dan yang paling kuat sebagai agen berbakat Jepang, Burning Productions.
Permintaan itu ditolak Yoshimatsu karena sudah menduga organisasi tersebut memiliki hubungan dengan kelompok kejahatan Yamaguchi - gumi yang kuat dan terbesar di Jepang.
Yakuza diketahui memiliki pengaruh yang kuat atas industri hiburan Jepang, dengan anggota geng tingkat tinggi memegang kendali resmi dari beberapa instansi bakat atas .
Yoshimatsu mengatakan bahwa Genichi Taniguchi, agen dari Burning Productions ingin mewakilinya , mulai mengganggu dirinya dengan melakukan panggilan telepon kepadanya berkali-kali dan bahkan mengancam keluarganya. Taniguchi juga memunculkan mendadak pemotretan dirinya di media massa dan menyewa detektif swasta mengikuti dirinya.
Yoshimatsu telah mengajukan tuntutan pidana dan perintah penahanan terhadap Taniguchi namun Taniguchi telah membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa ia hanya mencoba untuk melacak manajer Matt Taylor, karena Taylor berutang uang kepadanya .
Saat ini diperkirakan 60 ribu yakuza masih aktif di Jepang terbagi atas 22 geng di seluruh daerah di Jepang. Meskipun mereka pada awalnya mengkhususkan diri dalam kegiatan-kegiatan ilegal seperti pemerasan, pelacuran, narkoba dan pembunuhan mulai tahun 2011 mereka mulai banyak terlibat dalam industri keuangan dan hiburan. Namun, metode brutal yakuza itu tetap tidak berubah. Kekuatan Yakuza seperti raksasa "Goldman Sachs tetapi dengan senjata api," papar Jack Adelstein seorang pengamat yakuza.
Yoshimatsu merasa cukup nyaman untuk berbicara menentang mereka karena percaya pengadilan Tokyo akan memutuskan memberikan hukuman lebih keras bagi Yakuza. Belum lama ini beberapa bank besar Jepang juga terungkap terlibat dengan Yakuza.