TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menunjukkan rasa optimisnya terhadap kepemimpinan Myanmar di persatuan negara-negara Asia Tenggara, ASEAN, pada tahun ini.
Menurut Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, terpilihnya Myanmar menjadi ketua ASEAN pada tahun ini telah melalui proses penilaian yang intensif, sehingga pihaknya tidak ragu atas kemampuan Myanmar memimpin organisasi negara-negara Asia Tenggara tersebut.
"Kita memasuki fase akhir komunitas ASEAN pada tahun 2015, dengan Ke-ketuaan ASEAN 2014, Myanmar, dan 2015 Malaysia, akan memeiliki peran penting mengatarkan ASEAN ke komunitas 2015," ujar Marty dalam pernyataan pers tahunan, 2014, yang digelar di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Dengan terpilihnya Myanmar menjadi pemimpin ASEAN di tahun 2014, Marty berpendapat akan memberikan dampak positif terhada negara Myanmar sendiri.
"Kami secara pribadi berkeyakinan kepemimpinan Myanmar di ASEAN akan memperkuat momentum perubahan dan demokratisasi di Myanmar, bukan sebaliknya," katanya.
"Ini suatu sinergi dihadapan kita yang bisa kita kembangkan, gimana kepemimpinan Myanmar di ASEAN di waktu yang sama bisa memperkuat demokratisasi di Myanmar."
Seperti diketahui negara junta-militer itu, membuka keran demokrasi di saat Thein Shein mengambil tongkat kepemimpinan Myanmar.
Salah satunya adalah dengan membebaskan para tahanan politik, termasuk tokoh oposisi, Aung San Suu Kyi.
Selain itu mereka melangsungkan pemilihan umum pertama yang berlangsung secara demokratis.