Laporan Wartawan Tribunnews.com Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Kematian mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, menjadi kesedihan tersendiri bagi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry.
Ia mengakui, merasa kehilangan sosok Ariel Sharon yang meninggal dunia pada usia 85 tahun, Sabtu (11/1/2014) kemarin.
Dalam pernyataan pers yang dikutip dari Upi.com, Minggu (12/1/2014), Kerry mengakui kagum terhadap sosok Ariel.
Menurutnya, pemimpin Partai Kadima tersebut adalah sosok besar meskipun banyak orang yang tidak menyukainya.
"Terlepas anda setuju atau tidak, anda mengagumi itu, untuk tekadnya untuk negaranya," ujar Kerry.
"Bukan rahasia lagi bahwa ada saat-saat Amerika Serikat memiliki perbedaan dengan dia. Anda mengagumi pria yang bertekad untuk menjamin keamanan dan kelangsungan hidup negara Yahudi," tuturnya.
"Dalam tahun-tahun terakhirnya sebagai Perdana Menteri, ia banyak berusaha mewujudkan perdamaian, dan hari ini, kita semua tahu, seperti yang dia lakukan, bahwa Israel harus kuat untuk membuat perdamaian, dan perdamaian itu juga akan membuat Israel lebih kuat," tandasnya.
Kondisi kesehatan Sharon memburuk pada awal Januari, setelah selama delapan tahun tak sadarkan diri setelah terkena stroke.
Sharon menjabat sebagai Perdana Menteri Israel dari tahun 2001-2006. (upi.com)