TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Pemerintah Thailand, di hari Kamis (16/1/2014), mendesak pihak kepolisian untuk menangkap pemimpin aksi demonstrasi Bangkok Shutdown yang telah mengancam menangkap Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan melumpuhkan kota Bangkok.
Para pemimpin gerakan masih melancarkan aksi mereka menyampaikan pidato berapi-api, dan mengumpulkan uang dari para pendukungnya, meskipun surat perintah penangkapan mereka atas peran mereka dalam kerusuhan sipil yang telah menyebabkan delapan orang tewas dan ratusan orang terluka telah dikeluarkan.
Pemimpin utama demonstran, Suthep Thaugsuban terancam digajar hukuman mati, atas tuduhan pembunuhan terkait dengan tindakan keras militer terhadap demonstrasi oposisi yang menewaskan puluhan orang ketika ia menjabat sebagai wakil perdana menteri pada tahun 2010.
"Ini merupakan tugas polisi untuk menangkap Suthep karena melakukan pemberontakan, jika tidak polisi akan menghadapi tuduhan penyimpangan," ujar Wakil Perdana Menteri, Surapong Tovichakchaikul setelah pertemuan dengan Kepala Polisi Nasional Thailand.
Adul Saengsingkaew Kepala Kepolisian Thailand mengatakan 7.000 pengunjuk rasa saat ini masih berada di jalan-jalan, namun sudah turun dari malam sebelumnya yaitu 23 ribu orang. (channelnewsasia.com)