TRIBUNNEWS.COM - Anda pengguna operator selular Telkomsel ataupun Indosat? Waspadalah! Tangan-tangan intelijen Amerika Serikat dan Australia mungkin telah menyadap telepon Anda.
Dokumen terbaru yang dilansir koran Amerika Serikat, New York Times, yang dicek TRIBUNnews.com melalui website koran tersebut, mengungkapkan, Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA, National Security Agency) dan Direktorat Intelijen Australia (ASD, Australian Signals Directorate) bekerja sama untuk menyadap para pengguna dua operator besar di Indonesia, Telkomsel dan Indosat.
Laporan New York Times tersebut dipublikasikan pada edisi 16 Februari 2014 halaman A1 di bawah judul Spying by N.S.A. Sumber laporannya adalah dokumen yang dibocorkan Edward Snowden, mantan kontraktor NSA yang lari dan mendapatkan suaka politik dari Rusia.
Pada November 2013, dokumen Snowden, yang kemudian dipublikasikan media massa internasional, mengungkapkan penyadapan yang dilakukan intelijen Australia dan Amerika Serikat terhadap percakapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono, Wapres (ketika itu) Jusuf Kalla, dan sejumlah pejabat tinggi Indonesia lainnya.
LIHAT: Australia Menyadap
Laporan terbaru New York Times itu juga menyebutkan penyadapan terhadap pejabat tinggi di berbagai kementerian Indonesia, namun yang "heboh" kali ini adalah penyadapan itu ternyata lebih masif, besar-besaran, yakni kepada jutaan pengguna Telkomsel dan Indosat lainnya.
LIHAT: Jutaan Pelanggan Telkomsel Disadap AS dan Australia
New York Times memberitakan, Australia mulai memfokuskan kegiatan intelijen ke Indonesia setelah tragedi Bom Bali tahun 2002. Serangan teroris tersebut menewaskan 2002 orang, termasuk 88 orang warga Australia.
Austalia dan Amerika Serikat secara diam-diam membagi akses yang luas terhadap sistem komunikasi Indonesia, demikian bunyi dokumen NSA yang dibocorkan Snowden.
Pada dokumen bertahun 2002 terungkap bahwa NSA memberikan akses ke Australia untuk membuka "call data dari Indosat".
"Data itu mencakup pejabat pemerintah Indonesia di berbagai kementerian," bunyi laporan New York Times.
Australia, masih menurut laporan tersebut, telah memperoleh hampir 1,8 juta kunci master enkripsi, yang dipakai untuk melindungi komunikasi pribadi, dari jaringan Telkomsel.
Mereka lalu mengembangkan cara untuk membongkar enkripsi tersebut, begitu bunyi dokumen NSA tahun 2013.
Baca Juga