TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti menjelaskan pengandaian jika radar pesawat Malaysia Airlines Boeing 777-200 MH370 meledak, otomatis akan hilang dan tidak bisa dideteksi. Pihak Air Traffic Control (ATC) pun tidak mendeteksi keberadaan Malaysia Airlines pada saat itu.
"Radar meledak, nggak bisa ditedeksi, bukannya langsung kelihatan ada ledakan," ujar Herry Bakti di kantor Kementerian Perhubungan, Rabu (12/3/2014).
Herry membandingkan kasus Malaysia Airlines sama seperti pesawat Sukhoi yang beberapa waktu lalu jatuh di gunung Salak. Pada saat jatuh, ATC sudah kehilangan sinyal Sukhoi.
"Radar itu sama kaya sukhoi, di radar terus hilang," ungkap Herry.
Herry menambahkan hilangnya Malaysia Air tidak terlalu berpengaruh kepada bisnis penerbangan dalam negeri. Pasalnya saat ini penerbangan memasuki tahap low season.
"Nggak terlalu berdampak ke bisnis penerbangan, Low season dan lewat ke sana," papar Herry.