Pakar Militer: Drone IDF yang Dikendalikan Al-Qassam Membutakan Israel
TRIBUNNEWS.COM - Pakar militer dari Lebanon, Brigadir Jenderal Elias Hanna menjelaskan situasi taktis perkembangan pertempuran yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
Dilansir Khaberni, Rabu (8/1/2025), Elias Hanna mengatakan kalau drone Quadcopter yang dikendalikan oleh faksi milisi pembebasan Palestina di Jalur Gaza efektif mengurangi kemampuan Israel untuk mengumpulkan informasi.
Baca juga: Israel Remuk di Jabalia: Qassam Ledakkan 4 Tank Merkava, Brigade Al-Quds Bom Rumah Jebakan Isi IDF
Itu artinya, kekuatan faksi perlawanan masih aktif meski Israel telah melakukan agresi dan penghancuran ugal-ugalan selama 15 bulan peperangan.
"Pemboman yang terus berlanjut terhadap poros Netzarim menegaskan bahwa perlawanan masih ada.
Hanna menambahkan – dalam analisis situasi militer di Jalur Gaza – bahwa demonstrasi aksi perlawanan tersebut, yang fotonya dipublikasikan oleh Brigade Al-Qassam pada Selasa, menunjukkan kalau pasukan Israel berupaya mengumpulkan informasi sebelum memasuki rumah.
Lazimnya, prosedur militer Israel (IDF) dapat mengarah pada operasi pembunuhan terhadap siapapun di dalam rumah, tak peduli kalau mereka hanya warga sipil.
Terkait itu, Al-Qassam – sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) – menerbitkan gambar sejumlah pawai Quad Capter Israel hasil rampasan.
Qassam mengklaim, berhasil merebut drone-drone milik IDF ini di sejumlah wilayah timur Rafah di Jalur Gaza selatan.
Baca juga: Hamas Gunakan Drone Sitaan dari IDF untuk Serang Permukiman Yahudi, Sirene Meraung di Sderot Israel
"Drone ini beroperasi di ketinggian rendah untuk melakukan beberapa tugas, yang memudahkan proses pengendaliannya," menurut Hanna.
Ketinggian rendah drone, tambahnya, juga menunjukkan sulitnya Qassam menggunakan kembali drone ini secara militer karena alasan teknis.
Namun mengendalikan sejumlah besar pawai ini – menurut pendapat pakar militer – membuat Israel mengalami kebutaan intelijen, yang membuat pasukannya rentan untuk menyasar perlawanan yang ada di sana dan pandai mengeksploitasinya.
"Mengendalikan (mengoperasikan) pawai drone ini membantu mengamankan gerakan perlawanan dan membuat operasinya lebih rahasia," kata Hanna.
Sebagai informasi, Hanna menjelaskan, cara ini merupakan adopsi dari prosedur tentara pendudukan Israel dalam beroperasi di Gaza.