News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Media Israel: Warga Israel Kaget Negaranya Harus Andalkan Senjata Asing, IDF Takut Kehabisan Bom

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Israel (IDF) tampak berpatroli di antara reruntuhan bangunan di wilayah Rafah, Gaza Selatan.

TRIBUNNEWS.COM – Media terkenal Israel, The Jerusalem Post, mengatakan negaranya terlalu bergantung pada senjata buatan luar negeri.

Media itu menyebut warga Israel dikagetkan oleh banyak hal sejak perang di Jalur Gaza meletus sekitar setahun lalu.

Warga Israel kaget menghadapi ancaman kelompok Houthi yang berada di tempat berjarak 2.000 km dari Israel.

Lalu, mereka kaget karena Israel bergantung kepada pihak luar/asing, terutama Amerika Serikat (AS), dalam hal persenjataan dasar seperti senapan, peluru artileri, dan bom.

“Israel membutuhkan AS untuk mendapatkan senjata utama seperti jet tempur, pesawat pengisi bahan bakar, dan helikopter pengangkut beban berat,” kata media itu.

“Tetapi untuk bom dan mortir? Tidakkah itu kembali ke masa lalu ketika sebelum negara Israel ada dan periode awal negara ketika Zionis pedagang senjata berkelana di dunia untuk mencari senapan mesin, mortir, dan pesawat yang dimodifikasi untuk dibawa kembali ke Israel?”

Media itu mempertanyakan apakah Israel yang dikenal sebagai eksportir senjata canggih kini malah kembali ke masa lalu.

Pasukan Israel (IDF) melakukan evakuasi terhadap rekan tentara mereka yang terluka dan tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza menggunakan helikopter. (Khaberni)

IDF takut kehabisan bom

Media itu menyebut Pasukan Pertahanan Israel (IDF) takut kehabisan bom di Gaza.

Peristiwa tanggal 1 Maret 2024 menjadi buktinya. Saat itu ada tiga tentara Israel yang tewas dan belasan terluka karena ledakan di rumah yang dipasangi jebakan di Khan Yunis.

“Dalam debat setelah peristiwa itu mengenai alasan IDF mengirim pasukan untuk menghancurkan gedung, bukannya menghancurkannya dari udara, satu alasan yang diajukan adalah karena IDF menyimpan jenis bom yang akan dibutuhkan untuk meratakan bangunan itu untuk operasi lain,” ujar media itu.

Baca juga: Media Ibrani: Israel Ingin Ubah Tepi Barat Jadi Puing-puing Seperti Gaza

“Dengan kata lain, Israel takut kehabisan bom, dan IDF secara berhati-hati memantau persediaan senjatanya agar bisa menghadapi perang panjang di banyak front.

Bahaya yang muncul akibat ketergantungan Israel pada senjata AS menjadi makin terlihat pada bulan November 2024.

Saat itu Senator AS bernama Bernie Sanders mendukung tiga rancangan undang-undang (RUU) yang akan melarang penjualan senjata ke Israel.

Salah satu senjata yang dilarang itu adalah perangkat pemandu bom yang akan mengubah “bom bodoh” atau bom tanpa sistem pemandu menjadi bom akurat dengan sistem pemandu. Senjata lainnya adalah tank dan peluru mortir.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini