News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Malaysia Airlines Hilang Kontak

Pesawat Malaysia Airlines Dicurigai Mendarat di Pulau Diego Garcia

Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pulau Diego Garcia

Tribunnews.com, Kuala Lumpur — Setelah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan Malaysia Airlines MH370 dipastikan terbang ke Samudera Hindia, muncul spekulasi baru pesawat tersebut menuju ke salah satu pulau terpencil di tengah Samudera Hindia, Pulau Diego Garcia.

Dalam konferensi pers pada Sabtu (15/3/2014) kemarin, Najib Razak menyebut ada dua koridor yang mungkin menjadi lokasi pendaratan MH370 yang hilang. Koridor utara antara Turkmenistan dan Kazakhstan dan koridor selatan di Samudera Hindia yang berbatasan dengan Indonesia.

Dari berbagai diskusi yang hangat diperbincangkan di dunia maya, sebagian menyebut pesawat itu kemungkinan terbang ke koridor selatan, yaitu ke Pulau Diego Garcia. Lantas, seperti apa Pulau Diego Garcia?

Terletak di koordinat 7°18′48″ LS dan 72°24′40″ BT, pulau ini dinamakan sesuai penemunya, yaitu pelaut asal Spanyol Diego García de Moguer. Dia menemukan kepulauan yang tak berpenghuni ini pada tahun 1500-an.

Pulau ini berada di sebelah barat Indonesia dan selatan India. Benar-benar di tengah Samudera Hindia. Penduduk mulai hadir sejak 1793, yaitu para pekerja perkebunan kelapa yang didatangkan dari Afrika hingga China.

Mulai 1814, pulau ini menjadi milik Inggris, tepatnya saat Perang Napoleon, dan dikendalikan melalui Mauritius. Kemudian pada tahun 1965, Inggris mengendalikan sepenuhnya Diego Garcia dan kepulauan di sekitarnya dari London dan wilayah itu diberi nama British Indian Ocean Territory (BIOT).

Pengendalian secara penuh atas pulau ini bukannya tanpa alasan. Saat itu Inggris sedang mempersiapkan kerja sama keamanan dengan Amerika Serikat. Penduduk yang telah mendiami pulau ini sekitar 200 tahun lalu mulai diminta keluar pada 1971.

Hanya anggota militer Inggris dan AS yang kemudian berhak mendiami kawasan ini. Praktis, pulau ini menjadi tertutup dan terkesan "misterius". Pada Perang Irak (2003-2006) dan Perang Afganistan (2001-2006), para tentara sekutu, yaitu dari Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Filipina tinggal di Diego Garcia, dan menyiapkan keperluan perang dari pulau ini.

Sebagai daerah militer, Pulau Diego Garcia tentu memiliki landasan pacu. Mengutip Wikipedia, landasan pacu di pulau ini berjenis ETOPS (Extended Range Twin Engine Operations), yaitu landasan darurat untuk penerbangan komersial yang melintasi rute Samudera Hindia.

Hanya pesawat komersial yang bermesin ganda yang bisa mendarat di lokasi ini. Sementara, jenis pesawat berbadan lebar yang bisa mendarat di Pulau Diego Garcia adalah Airbus A330, Boeing 767, ataupun Boeing 777.

Isu intelijen

Berbagai literatur menyebutkan Diego Garcia menjadi salah satu lokasi kegiatan intelijen AS, yaitu CIA. Hal ini ditegaskan oleh laporan Dewan Keamanan Eropa 2007, yang menyatakan pulau ini telah digunakan oleh AS untuk program yang kontroversial, yaitu mengangkut para narapidana kelas berat.

Hal ini kemudian dipertegas oleh laporan Pemerintah Inggris pada 2008 yang menyebutkan bahwa AS pernah melakukan pengisian bahan bakar pesawat di Diego Garcia pada 2002, di mana pesawat itu digunakan untuk mengangkut narapidana yang "bernilai tinggi" (terorisme).

Disebut-sebut, salah satu narapidana AS yang pernah singgah di pulau ini adalah Khalid Sheikh Mohammed.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini