TRIBUNNEWS.COM — Kebuntuan politik antara Ukraina dan Rusia belum berakhir, setelah Kiev, Selasa (18/3/2014), mengancam akan menasionalisasi aset-aset Rusia di negeri itu sebagai respons atas klaim Crimea atas aset Ukraina.
Crimea, sebuah kawasan miskin berpenduduk dua juta jiwa dengan cadangan energi besar di lepas pantainya, mengumumkan sejumlah langkah yang semakin memperkeruh hubungan dengan Ukraina.
Sejumlah langkah itu adalah klaim terhadap jaringan pipa, termasuk galangan pengeboran minyak milik perusahaan gas Ukraina, Chornomorneftegaz dan Ukrtransgaz.
Pemerintah Crimea juga mengancam akan menasionalisasi sejumlah bank Ukraina di kawasan itu. Menteri Kehakiman Ukraina Pavlo Petrenko mengatakan, langkah Crimea itu ilegal dan memperingatkan Rusia bahwa negeri itu akan mendapatkan balasan jika Crimea meneruskan langkahnya.
"Jika Federasi Rusia secara resmi mengakui langkah Crimea, maka Ukraina memiliki hak untuk melakukan hal yang sama untuk mengganti kerugian yang kami derita," kata Petrenko.
"Kami akan melakukan langkah ini sesuai dengan hukum Ukraina dan internasional," tambah dia.
Namun, pernyataan Petrenko itu tidak menyebutkan properti Rusia yang menjadi target dan apakah Ukraina juga akan mengklaim aset Rusia di negara lain.
Perusahaan gas Rusia, Gazprom, memiliki jaringan pipa besar melintasi Ukraina untuk memasok gas ke Eropa barat dan selatan.
Aset lain Rusia di Ukraina adalah cabang bank Sberbank, bank kredit terbesar di Rusia dan terbesar ketiga di Eropa timur.
Namun, situs berita independen Ukraina, Liga.net, mengungkapkan, Petrenko menyatakan kepada wartawan untuk mengganti kerugian di Crimea dengan mengklaim properti milik Gazprom.(AFP/Kompas.com)