News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ukraina Ancam Sita Aset Milik Rusia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah orang menonton saat kapal perang kapal anti-kapal selam Rusia, Ochakov, ditenggelamkan pada Kamis (6/3/2014) oleh pasukan Rusia di pantai Laut Hitam di luar kota Myrnyi, Crimea Barat.

TRIBUNNEWS.COM — Kebuntuan politik antara Ukraina dan Rusia belum berakhir, setelah Kiev, Selasa (18/3/2014), mengancam akan menasionalisasi aset-aset Rusia di negeri itu sebagai respons atas klaim Crimea atas aset Ukraina.

Crimea, sebuah kawasan miskin berpenduduk dua juta jiwa dengan cadangan energi besar di lepas pantainya, mengumumkan sejumlah langkah yang semakin memperkeruh hubungan dengan Ukraina.

Sejumlah langkah itu adalah klaim terhadap jaringan pipa, termasuk galangan pengeboran minyak milik perusahaan gas Ukraina, Chornomorneftegaz dan Ukrtransgaz.

Pemerintah Crimea juga mengancam akan menasionalisasi sejumlah bank Ukraina di kawasan itu. Menteri Kehakiman Ukraina Pavlo Petrenko mengatakan, langkah Crimea itu ilegal dan memperingatkan Rusia bahwa negeri itu akan mendapatkan balasan jika Crimea meneruskan langkahnya.

"Jika Federasi Rusia secara resmi mengakui langkah Crimea, maka Ukraina memiliki hak untuk melakukan hal yang sama untuk mengganti kerugian yang kami derita," kata Petrenko.

"Kami akan melakukan langkah ini sesuai dengan hukum Ukraina dan internasional," tambah dia.

Namun, pernyataan Petrenko itu tidak menyebutkan properti Rusia yang menjadi target dan apakah Ukraina juga akan mengklaim aset Rusia di negara lain.

Perusahaan gas Rusia, Gazprom, memiliki jaringan pipa besar melintasi Ukraina untuk memasok gas ke Eropa barat dan selatan.

Aset lain Rusia di Ukraina adalah cabang bank Sberbank, bank kredit terbesar di Rusia dan terbesar ketiga di Eropa timur.

Namun, situs berita independen Ukraina, Liga.net, mengungkapkan, Petrenko menyatakan kepada wartawan untuk mengganti kerugian di Crimea dengan mengklaim properti milik Gazprom.(AFP/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini