TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ukraina bakal dikirimi sebanyak 30.000 pesawat nirawak FPV atau drone.
Negara-negara anggota NATO terutama Inggris akan mengirim drone dengan kontrak senilai 45 juta poundsterling atau setara dengan Rp895 miliar.
Kontrak tersebut ditandatangani oleh koalisi internasional Drone Capability Coalition yang dipimpin bersama oleh Inggris dan Latvia.
Ukrinform melaporkan, pemerintah Inggris dalam pengumumannya menyebutkan, Menteri Pertahanan Inggris John Healey bersama mitranya dari Latvia Andris Spruds selama pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina.
Menurut media asal Kiev tersebut, Drone Capability Coalition mendukung Ukraina dengan kendaraan nirawak yang memiliki kemampuan pengawasan dan serangan.
Pendanaan untuk 30.000 pesawat nirawak baru berasal dari Inggris, Denmark, Belanda, Latvia, dan Swedia.
Pemerintah Inggris mengatakan bahwa pesawat nirawak canggih dengan pandangan orang pertama ini akan membantu Ukraina melawan agresi Rusia, yang memungkinkan Angkatan Bersenjata Ukraina untuk bermanuver melewati pertahanan udara Rusia untuk menargetkan posisi musuh dan kendaraan lapis baja.
Bukti lebih lanjut tentang kekuatan dukungan internasional bagi upaya Ukraina untuk mengusir invasi ilegal Rusia adalah bahwa sekutu dan mitra telah menjanjikan lebih dari £190 juta dalam pendanaan tambahan kepada Dana Internasional untuk Ukraina, yang dikelola oleh Inggris.
Sumbangan baru tersebut meliputi:
67 juta poundsterling dari Denmark untuk berbagai kemampuan termasuk pesawat nirawak, sistem pertahanan udara, dan peralatan pelatihan
59 juta poundsterling dari Norwegia untuk berbagai kemampuan khusus termasuk pesawat nirawak dan pelatihan maritim
43 juta pundsterling (52 juta euro) dari Portugal untuk pesawat nirawak intelijen, pengawasan, dan pengintaian
20 juta pounsterling dari Swedia untuk mendanai perbaikan sistem artileri gerak sendiri Archer dan pelatihan maritim
4 juta poundsterling dari Jerman untuk pelatihan maritim