TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR — Kepolisian Malaysia, Rabu (2/4/2014), memastikan semua penumpang Malaysia Airlines MH370 bukan tersangka penyebab hilangnya pesawat itu pada 8 Maret lalu.
Kepala polisi Malaysia, Khalid Abu Bakar, menegaskan, tak satu pun dari 227 penumpang yang terlibat dalam pembajakan, sabotase, atau memiliki masalah psikologis yang mungkin menjadi penyebab hilangnya MH370.
MH370 yang menerbangi rute Kuala Lumpur-Beijing berubah arah, bukan ke Beijing, melainkan ke Samudra Hindia.
Khalid Abu Bakar mengatakan, penyelidikan untuk mengungkap perubahan rute MH370 masih terfokus ke awak pesawat, terutama ke kedua pilot.
Sulitnya menentukan motif membuat misteri hilangnya MH370 mungkin tak bisa dipecahkan, kata Khalid Abu Bakar.
Sebelumnya, para pejabat Malaysia mengatakan, perubahan arah MH370 disebabkan oleh "langkah yang disengaja" oleh seseorang di dalam pesawat.
MH370 yang mengangkut 239 penumpang dan awak ini menghilang satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak sudah mengumumkan bahwa penerbangan MH370 berakhir di Samudra Hindia bagian selatan dan tidak ada yang selamat dalam insiden tersebut.
Sejumlah satelit telah mengambil foto berbagai obyek di perairan Lautan Hindia, tetapi sejauh ini belum ada yang benar-benar dikukuhkan berasal dari MH370.
Koordinator pencarian Australia, Angus Houston, menggambarkan pencarian MH370—yang difokuskan di perairan sekitar 2.000 kilometer di barat Perth—sebagai yang paling menantang.