TRIBUNNEWS.COM, PERTH - Sebuah kapal selam robot telah menyelesaikan misi 16 jam pertama pemindaian dasar Samudera Hindia, Kamis (16/4/2014), terkait pencarian pesawat MH370 milik Malaysia Airlines yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014). Belum ada juga temuan berarti.
"Bluefin 21 telah melakukan pencarian di area seluas 90 kilometer persegi dasar laut berlumpur di lepas pantai barat Australia dalam tiga misi pertama," ujar pernyataan dari pusat koordinasi pencarian, Kamis. Data dari upaya pencarian menggunakan peralatan pemindai dasar laut ini, kata pernyataan tersebut, masih dalam proses analisis.
Sebanyak 12 pesawat dan 11 kapal saat ini terlibat dalam pencarian pesawat yang hilang itu. Pencarian pada Kamis oleh pesawat dan kapal ini mencakup area seluas 40.300 kilometer persegi di lautan yang berjarak 2.200 kilometer di barat laut Perth.
Ketika pencarian dasar laut dimulai pada awal pekan ini, otoritas pencarian menyampaikan bahwa fakta tak didapatkannya hasil pencarian permukaan selama ini telah membuat peluang penemuan puing pesawat semakin menyusut.
Namun, temuan sampel minyak pada Minggu (13/4/2014) di area yang berjarak 5,5 kilometer dari lokasi sinyal ping terakhir yang diduga berasal dari kotak hitam pesawat, masih terus dianalisis.
Analisis tumpahan minyak tersebut untuk meyakinkan bahwa arah pencarian pesawat Boeing 777 itu sudah tepat. Pesawat ini hilang dalam penerbangan rute Kuala Lumpur-Beijing, Sabtu dini hari. Di dalamnya ada 239 orang, penumpang dan awak pesawat.
Pencarian menggunakan peralatan pemindai dasar laut dilakukan menyusul dugaan telah habisnya daya baterai dari pemancar sinyal di kotak hitam pesawat, setelah pencarian melampauai 30 hari tanpa hasil.
Lokasi pencarian Bluefin 21 merujuk pada empat sinyal yang sempat terpantau dan diduga berasal dari perangkat kotak hitam itu meskipun tim pencari tak memastikan sinyal itu berasal dari pesawat yang hilang.
Pencarian pertama pada Senin (14/4/2014) menggunakan Bluefin 21 dihentikan karena lokasi pencarian memiliki kedalaman melebihi 4.500 meter yang merupakan batas kemampuan alat ini. Selain untuk mencari puing pesawat, penggunaan Bluefin 21 juga menyisipkan harapan masih bakal ditemukannya kotak hitam pesawat.
Penemuan kotak hitam merupakan peluang untuk mengungkap apa yang sesungguhnya terjadi terhadap pesawat.