TRIBUNNEWS.COM, BERN — Sebuah pengadilan di Geneva, Swiss, mengabulkan kompensasi sebesar 2,6 miliar poundsterling atau lebih dari Rp50 triliun untuk mantan istri seorang taipan Rusia.
Kompensasi perceraian yang diklaim sebagai yang terbesar di dunia itu diberikan kepada Elena Rybolovlev, mantan istri Dmitry Rybolovlev (47), yang juga dikenal sebagai pemilik klub sepak bola Liga Perancis, AS Monaco.
Kuasa hukum Dmitry Rybolovlev, Tetiana Bersheda, Senin (19/5/2014) malam, mengatakan, kliennya akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan Geneva, Swiss itu.
Keputusan pengadilan ini merupakan puncak dari perseteruan selama enam tahun setelah Dmitry Rybolovlev menolak klaim istrinya atas sejumlah properti mahal di AS dan Pulau Skorpios di Yunani yang berharga 100 juta poundsterling.
Selain mendapatkan kompensasi jumbo, Elena juga memenangkan hak asuh putri mereka, Anna (13), dan separuh kepemilikan rumah pasangan ini di Cologny, kawasan mewah di Geneva.
Dmitry bertemu Elana saat keduanya masih menimba ilmu di kota Perm, Pegunungan Ural. Keduanya kemudian menikah 23 tahun lalu di Siprus.
Seperti halnya orang kaya Rusia lainnya, Dmitry Rybolovlev membangun kerajaannya sejak masa Uni Soviet. Meski dia belajar ilmu kedokteran, Dmitry justru sukses mengembangkan sebuah pabrik pupuk Uralkali menjadi salah satu pabrik pupuk terbesar di dunia.
Dengan kekayaannya, Dmitry kenudian membeli 9,7 persen saham Bank Siprus, lalu membeli klub sepak bola AS Monaco dan Pulau Skorpios di Yunani yang dia beli dari keluarga Onassis dengan harga 100 juta poundsterling.
Pulau Skorpios ini dikenal sebagai lokasi pernikahan mantan ibu negara AS, Jacqueline Kennedy, dan taipan Yunani, Aristotle Onassis, pada 1968.