News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Penusukan Anggota AKB48, Staf Paruh Waktu Terluka

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satori Umeta (24), pelaku penusukan dua anggota AKB48, Senin (26/5/2014).

Laporan Richard Susilo, Koresponden Tribunnews.com di Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dunia hiburan, entertainment di Jepang tidak lepas dari peranan kalangan Yakuza. Banyak hal terjadi naik maupun turun seorang artis, populer atau dijatuhkan, karena di belakang layar ternyata ada campur tangan Yakuza, kelompok mafia Jepang.

Kasus penusukan gergaji kepada dua anggota AKB48, Iriyama dan Kawaei, menjadi seru di Jepang saat ini karena masih ditutupi bagaimana kasus sebenarnya dan siapa yang terluka berat. Akibatnya muncul rumor di berbagai situs Jepang dan banyak pihak di Jepang percaya hal tersebut.

Rumor yang beredar justru sangat memprihatinkan, staf paruh waktu yang membantu event tersebut berada di dekat kedua artis AKB48 tersebut.

Pelaku penusukan, Satori Umeta (24) yang berusaha melukai kedua artis tersebut ternyata mengenai seorang pekerja paruh waktu atau sukarelawan di dekat kedua artis. Sehingga wanita paruh waktu tersebut cukup terluka berat dan bersama kedua artis AKB48 segera dilarikan ke rumah sakit.

Berita resmi yang keluar justru kedua artis AKB48 yang terluka tapi disebut tidak apa-apa untuk menarik perhatian masyarakat dan semakin meningkatkan popularitas AKB48 atas kejadian tersebut.

"Namun kenyataan kedua artis AKB48 tersebut tak apa-apa, sehat, baik dan tak terluka. Apalagi sampai ada yang mengatakan jari tangannya terputus. Sama sekali tidak benar kenyataan yang ada saat ini," ungkap sumber Tribunnews.com yang saat itu berada di lokasi kejadian.

Rumor lain mengaitkan hal tersebut sebagai skenario Yakuza yang dipakai agar nama AKB48 semakin dicintai, semakin populer di Jepang dengan adanya kejadian tersebut.

Kini kasus penusukan terutama terhadap Umeta masih terus diselidiki polisi Jepang. Apa motifnya? Selama ini pemberitaan di Jepang hanya mengatakan, "Saya asal menusuk saja," penuturan polisi mengungkapkan jawaban Umeta.

Memang upaya menaikkan popularitas artis beraneka ragam di Jepang dan memang bukan tidak mungkin adanya campur tangan pihak ketiga seperti anggota Yakuza.

Kita lihat saja hasil akhir penyelidikan polisi atas kasus ini. Namun yang pasti semua anggota masyarakat Jepang pasti memfokuskan mata dan perhatiannya kepada kasus ini yang sampai hari ini, Kamis (29/5/2014) masih belum diungkap rinci segala sesuatunya mengenai penusukan tersebut.

Informasi yakuza silakan baca di www.yakuza.in.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini