Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, ABUJA - Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, Kamis (29/5/2014), mengatakan telah memerintahkan serangan dalam skala penuh terhadal kelompok militan Boko Haram.
Dia juga memerintahkan agar militer memastikan 219 siswi yang diculik Boko Haram bisa dikembalikan kepada orangtua mereka dalam keadaan sehat.
"Saya bertekad untuk mempertahankan demokrasi kita, kesatuan nasional, dan stabilitas politik dengan mencanangkan perang total melawan terorisme," kata Jonathan dalam pidato memperingati Hari Demokrasi Nigeria.
Namun tidak jelas serangan total seperti apa yang akan dilakukan di kawasan timur laut Nigeria yang sudah hampir satu tahun berada dalam kondisi darurat dan di bawah kendali militer itu.
"Saya jamin, para penjahat ini akan diusir. Semua ini tak akan terjadi dalam semalam, namun kami akan berupaya sangat keras untuk mencapai tujuan ini," tambah Jonathan.
Pemerintah Negara Bagian Borno, yang menjadi pusat pemberontakan Boko Haram, pada Rabu (28/5/2014) mengatakan masih 219 siswi sekolah disekap Boko Haram.
"Dengan dukungan warga Nigeria, negeri tetangga kita dan komunitas internasional, kita akan mempertahankan kebebasan, melepaskan anak-anak gadis kita dan menyingkirkan teroris dari Nigeria," lanjut Jonathan.
Sebelumnya, Panglima Angkatan Bersenjata Marsekal Alex Badeh mengatakan militer Nigeria sebenarnya telah mengetahui lokasi penyekapan ke-219 siswi itu. Namun, operasi militer belum dilakukan karena khawatir upaya itu justru akan membahayakan nyawa para gadis itu.
Saat ini militer AS sudah dikerahkan dan tiba di Chad dalam misi untuk membebaskan para gadis itu. Sementara sejumlah pesawat tanpa awak alias drone juga digunakan untuk keperluan pengintaian.