TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Keluarga penumpang dari Malaysia Airlines Flight MH17 mulai berkumpul di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Jumat pagi untuk menunggu berita dari orang yang mereka cintai dan menjadi korban penembakan rudal di udara Ukraina.
Suasana haru di bandara ini mengingatkan kita pada kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hingga kini belum ditemukan.
Datin Siti Dina, yang putrinya bernama Sheliza Zaini Dina dan keluarganya termasuk di antara para penumpang MH17, kepada wartawan dalam sebuah wawancara singkat di bandara mengatakan bahwa keluarga sangat minim informasi mengenai kepastian kabar sanak familinya. Karena itulah ia berinisiatif datang ke bandara dengan harapan kepastian kabar putrinya cepat diketahui.
Sheliza bepergian dengan suaminya yang merupakan warga negara Belanda dan tiga anak berusia 8, 12 dan 15 dari Amsterdam ke Melbourne. Mereka seharusnya transit di Kuala Lumpur.
"Aku punya berita sekitar pukul 00.30 ketika teman saya menelepon dan kami menyaksikan berita di CNN. Disebut putri saya kakak ipar (di Amsterdam) dan ia menegaskan bahwa ia mengirim mereka ke bandara," katanya seperti dikutip Straitstimes.com.
Dia menambahkan "Saya tidak tahu apa-apa itu sebabnya kami datang dan memeriksa,".
MaskapaiĀ Malaysia Airlines telah mengeluarkan dua pernyataan tentang insiden sampai saat ini dan menegaskan dalam siaran pers yang terbaru MH17 tidak membuat panggilan darurat sebelum jatuh.
Perdana Menteri Najib Razak dalam sebuah pernyataan terpisah, bersumpah akan meminta keadilan dengan cepat dan meminta pelaku yang melakukan penembakan ditangkap dan diadili.
"Kita harus dan kami akan mencari tahu persis apa yang terjadi pada penerbangan ini jika pesawat itu memang ditembak jatuh, kita bersikeras bahwa para pelaku harus cepat dibawa ke pengadilan," ujar Najib.
MH17 dilaporkan dibawa turun oleh rudal atas Ukraina timur Kamis malam. Semua penumpang yang berjumlah 298 orang didalamnya tewas.