News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Arab Saudi Membutuhkan Pinjaman 37 Miliar Dolar untuk Mendanai Agenda Visi 2030

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menegaskan Arab Saudi tidak akan mengakui Israel tanpa berdirinya negara Palestina.

Arab Saudi Membutuhkan Pinjaman 37 Miliar Dolar untuk Mendanai Agenda Visi 2030

TRIBUNNEWS.COM- Kerajaan Saudi berencana untuk meminjam 139 miliar riyal ($37 miliar) pada tahun 2025 untuk membantu mendanai proyek besar-besaran guna mendiversifikasi ekonominya dari minyak, Bloomberg melaporkan pada 6 Januari.

Pusat Manajemen Utang Nasional Saudi (NDMC) membuat pengumuman tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, mengatakan bahwa lebih dari 100 miliar riyal akan menutupi defisit anggaran, sementara sisanya akan digunakan untuk membayar utang yang jatuh tempo.

Putra Mahkota Saudi berupaya mendiversifikasi ekonomi kerajaannya dari minyak.

Pemerintah Saudi akan meminjam uang dengan menerbitkan obligasi pemerintah kepada investor dan dengan mengambil pinjaman langsung dari bank.

Minggu lalu, kerajaan mengumumkan pihaknya mengambil pinjaman tiga tahun senilai $2,5 miliar dari Abu Dhabi Islamic Bank, Credit Agricole SA, dan Dubai Islamic Bank.

Tahun lalu, semua obligasi yang diterbitkan Arab Saudi berdenominasi dolar. Namun tahun ini, kerajaan tersebut mungkin menerbitkan obligasi dalam berbagai mata uang untuk mendiversifikasi risikonya.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) tengah mengumpulkan dana untuk melaksanakan agenda Visi 2030 miliknya. MbS berharap dapat memperluas ekonomi Saudi dengan menginvestasikan ratusan miliar dolar dalam berbagai proyek.

Penerbitan obligasi dan pinjaman dari bank diperlukan untuk menyeimbangkan anggaran Saudi. Harga minyak diperdagangkan sekitar $76 per barel di pasar dunia, sementara harga lebih dari $90 per barel diperlukan untuk mendanai anggaran Saudi pada tahun 2025, menurut Dana Moneter Internasional (IMF).

Meskipun banyak yang berutang, pemerintah Saudi memiliki peringkat kredit yang sangat baik. Bloomberg mencatat bahwa pada bulan November, Moody's Investors Service menaikkan peringkat kredit negara itu dari A1 menjadi Aa3, yang sejajar dengan Prancis dan Inggris.

Pada bulan April tahun lalu, Arab Saudi mengumumkan akan mengurangi kapasitas kota besar futuristik dan hijau, NEOM, yang awalnya direncanakan menelan biaya $1,5 triliun.

Awalnya direncanakan untuk menampung 1,5 juta orang, The Line - subproyek dalam NEOM, kini diantisipasi hanya menampung 300.000 orang.

 


SUMBER: THE CRADLE

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini