News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Malaysia Airlines Ditembak

PM Australia Tuduh Milisi Pro-Rusia Tembak Jatuh MH17

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto diduga serpihan pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Ukraina. Foto diambil dari akun Twitter Russia Today.

TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Jumat (18/7/2014), mengatakan tewasnya hampir 300 orang penumpang Malaysian Airlines MH17 yang ditembak jatuh merupakan hari yang suram bagi Australia dan dunia.

Paling sedikit 27 orang Australia termasuk di antara korban tewas setelah pesawat itu ditembak jatuh dengan rudal di wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur.

Pesawat itu sedang dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, di mana banyak penumpang sedianya akan meneruskan penerbangan ke Australia.

Tony Abbott mengatakan, pesawat itu nampaknya ditembak jatuh oleh "pemberontak dukungan Rusia". Ia menduga, Rusia atau pemberontak dukungan Rusia berperan dalam bencana ini.

"Bullying terhadap negara-negara kecil oleh negara-negara besar, pengabaian keadilan dan kepatutan demi mengejar kekuasaan serta ketidak-pedulian terhadap hidup manusia seharusnya tidak punya tempat di dunia kita," kata PM Abbott.

Abbott mengatakan, Dubes Rusia untuk Australia, Vladimir Morozov, telah dipanggil oleh Menteri Luar Negeri Julie Bishop untuk dimintai jaminan bahwa pemerintah Rusia akan sepenuhnya bekerjasama dalam investigasi tragedi tersebut.

Pejabat-pejabat Australia berusaha mendapatkan akses ke lokasi jatuhnya pesawat dan sebuah tim Departemen Luar Negeri dikirim ke ibu kota Ukrania, Kiev.

"Australia akan bekerjasama dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan sebuah resolusi mengikat, yang menyerukan investigasi penuh dan tidak berpihak dengan akses penuh ke lokasi, akses penuh ke puing-puing pesawat, akses penuh ke kotak hitam dan akses penuh ke semua individu yang mungkin bisa mengungkap peristiwa ini," tambah Abbott.

Diperkirakan banyak penumpang di pesawat yang nahas itu sedang menuju ke Melbourne untuk menghadiri sebuah konferensi HIV/AIDS. Konferensi AIDS Internasional ke-20 itu dijadwalkan akan dimulai di Melbourne pada hari Minggu 20 Juli dan berlangsung hingga 25 Juli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini