TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Tim peninjau internasional mengatakan kelompok pro-Rusia di Ukraina membatasi akses mereka ke puing-puing pesawat Malaysia Airlines.
Juru bicara OSCE mengatakan akses ke lokasi dikontrol oleh orang-orang bersenjata dan seseorang sempat menembak ke udara.
Padahal, menurut salah anggota tim OSCE Michael Bociurkiw, komandan kelompok pemberontak sudah memberikan izin untuk melakukan penyelidikan di lokasi.
"Seorang penjaga bersenjata terlihat mabuk dan menembakkan senapannya di udara ketika salah seorang peninjau berjalan keluar dari wilayah yang ditentukan," kata Bociurkiw kepada wartawan.
Sebanyak 25 orang peninjau mundur setelah lebih dari satu jam karena tidak bisa membangun sebuah koridor akses untuk tim spesialis yang akan menyelidiki kecelakaan itu, ia menambahkan.
Thomas Greminger, ketua dewan permanen OSCE dari Swiss, memastikan kepada BBC, mereka akan terus bekerja untuk memastikan penyelidikan internasional bisa dilakukan.
Penerbangan MH17 jatuh setelah ditembak oleh roket - yang dipercaya - diluncurkan dari wilayah yang dikuasai pemberontak di timur Ukraina. Pesawat Boeing 777 itu jatuh pada Kamis (17/07) ketika bertolak dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur, menewaskan semua 298 orang di dalamnya.
Angka terbaru yang dirilis oleh Malaysia Airlines menunjukkan, pesawat membawa 189 warga negara Belanda, 27 warga Australia, 44 warga Malaysia (termasuk 15 kru), 12 orang Indonesia dan 10 warga Inggris, serta sejumlah negara lain.
Berita Populer
-
-
Tim Trump Tandatangani Perjanjian Transisi dengan Gedung Putih
-
Ini Daftar Asal Negara dari Tentara Bayaran atau Legiun Asing yang Perang untuk Ukraina Lawan Rusia
-
15.000 Tentara Bayaran Legiun Asing dari 100 Negara Perang untuk Ukraina Melawan Rusia, Ini Datanya
-
Kemarahan di Israel Utara atas Gencatan Senjata di Lebanon, Israel Dinilai Gagal Capai Tujuan Perang
-
IDF Serang Jurnalis Lebanon, Halangi Warga Kembali ke Desa di Selatan, Israel Melanggar Perjanjian
Berita Terkini
-
Tak Ada Harapan untuk Gencatan Senjata di Gaza, Israel Ngotot Teruskan Kampanye Militernya
-
Teks Lengkap Perjanjian Gencatan Senjata Israel-Lebanon
-
Hizbullah Terus Dukung Palestina, Lanjutkan Perlawanan meski Sepakat Gencatan Senjata dengan Israel
-
Iran: Israel Rugi Besar di Lebanon, Netanyahu Terpaksa Setujui Gencatan Senjata dengan Hizbullah
-
Misteri Hilangnya 500 Prajurit Ukraina Saat Akan Rotasi di Toretsk