TRIBUNNEWS.COM - Para penyelidik mulai menghelat langkah-langkah untuk mencari tahu penyebab kecelakaan pesawat Air Algerie yang jatuh di wilayah Mali pada Kamis (24/7/2014).
Pesawat buatan McDonnell Douglas (MD) seri 83 itu terjerambab ke bumi menjadi berkeping-keping. Catatan menunjukkan sebagaimana warta AFP hari ini, tak ada yang selamat dari total 118 orang di pesawat itu.
Para penumpang berasal dari 54 kewarganegaraan. Pesawat itu tinggal landas dari Ouagadougou, ibu kota Burkina Faso untuk destinasi ke Aljazair. "Ada kesulitan untuk mengenali semuanya termasuk jasad para korban. Kami hanya melihat serpihan pesawat di lokasi kecelakaan," kata Kepala Staf Militer Burkina Faso Gilbert Diendere.
Diendere adalah satu dari penyelidik yang dikirim ke lokasi kejadian di Gossi, 100 kilometer dari Gao, kota di utara Mali. Tim itu dibentuk atas perintah Presiden Mali Blaise Compaore.
Dugaan sementara, pesawat mengalami kecelakaan lantaran cuaca buruk. Sementara, data awal dari tim penyelidik asal Perancis menunjukkan serpihan pesawat tersebar di area 500 meter. "Data itu menunjukkan pesawat jatuh kemudian terpental," demikian Gilbert Diendere.