News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jagal Muslim Bosnia Dituntut Penjara Seumur Hidup

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Radovan Karadzic, dalam persidangan banding di Pengadilan Kejahatan Perang PBB di Den Haag, Belanda, Kamis (11/7/2013). Dia dikenakan beragam tuduhan genosida, termasuk pembantaian Muslim Bosnia dan Kroasia pada 1992. Tuduhan dalam persidangan lain adalah genosida dalam tragedi Pembantaian Sebrenica pada 1995.

TRIBUNNEWS.COM, DEN HAAG - Jaksa di Pengadilan atas Kejahatan Perang Yugoslavia menuntut mantan pemimpin Serbia-Bosnia Radovan Karadzic dipenjara seumur hidup.

Jaksa berpendapat Karadzic telah mendalangi beberapa kekejaman terburuk di Eropa setelah Perang Dunia II, dalam Perang Yugoslavia, termasuk pembantaian Srebenica.

"Penjara seumur hidup adalah satu-satunya hukuman yang tepat," kata jaksa di Pengadilan Kriminal Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICTY) PBB, di Belanda.

Pernyataan itu dimuat dalam dokumen yang dipublikasikan pada Jumat (26/9/2014), sebagai bagian dari pernyataan penutup di persidangan yang sudah berjalan lama itu.

Karadzic (69) ditangkap di Belgrade pada 2008. Dia diseret ke pengadilan atas tuduhan menjadi otak pembantaian 8.000 Muslim di Srebrenica pada Juli 1995.

Pembantaian itu terjadi ketika pasukan Serbia di bawah pimpinan Jenderal Ratko Mladic mencegah pasukan penjaga perdamaian PBB asal Belanda mencegah pembantaian itu.

Hanya dalam hitungan hari, ribuan orang dibunuh dan dilemparkan ke dalam kuburan masal.

Dalam dakwaannya, jaksa menyatakan Karadzic bersaman mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic dan Mladic telah bekerja sama "membersihkan" etnis Muslim Bosnia dan Kroasia dari wilayah yang diklaim Serbia-Bosnia setelah runtuhnya Yugoslavia pada 1991.

Milosevic meninggal pada Maret 2006 di tengah persidangan perkaranya. Adapun Mladic mulai menghadapi persidangan pada Mei 2014.

Selain dituduh mengotaki pembantaian Srebenica, Karadzic yang adalah sastrawan dan dokter itu juga dituduh punya peran dalam pengepungan Sarajevo antara Mei 1992 dan November 1995, yang menyebabkan tewasnya 10.000 orang oleh penembak jitu dan serangan artileri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini