TRIBUNNEWS.COM. CANBERRA - Kepolisian Federal Australia (AFP) memperketat pengamanan di sekitar gedung parlemen di Canberra menyusul peristiwa penembakan yang terjadi di gedung parlemen di Ottawa, Kanada.
Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan menyatakan, pengamanan di gedung wakil rakyat ditingkatkan sebagai tindakan berjaga-jaga.
Ia menyatakan sejauh ini tidak ada ancaman langsung terhadap keamanan di gedung parlemen Canberra.
"Petugas AFP akan ditambah di sekitar gedung dan tentu saja kami akan terus memantau situasi guna memastikan penambahan petugas ini sejalan dengan kemungkinan ancaman yang ada," jelas Keenan kepada ABC, Kamis (23/10/2014).
Pagi ini para pegawai yang bekerja di parlemen Australia pagi ini menjalani pemeriksaan yang lebih ketat dari biasanya. Mereka diminta untuk memegang kartu pengenalnya dan diarahkan ke ruang pemeriksaan sebelum diperbolehkan memasuki gedung.
Menteri Luar Negeri Julie Bishop menjelaskan semua staf kedutaan Australia di Ottawa dalam keadaan baik dan telah diperbolehkan kembali ke rumah dengan berjalan kaki.
Kantor kedutaan Australia di Ottawa berada dekat dengan gedung parlemen nasional Kanada.
"Saya berkesempatan berbicara dengan Menlui Kanada John Baird yang berada di dalam gedung parlemen ketika penembak memasuki gedung tersebut," kata Bishop kepada ABC.
Ia menduga penyerangan ini kemungkinan merupakan aksi teroris, meskipun masih terlalu dini untuk memastikan apa motivasi pelaku serangan itu.
Juru bicara oposisi bidang Luar Negeri Tanya Plibersek menyatakan rasa simpati terhadap Kanada.
"Pagi ini, Australia memikirkan sahabatnya Kanada atas serangan terhadap gedung parlemen mereka," katanya.
(ABC/Australia)