Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sutradara film muda yang satu ini memang hebat, berhasil memasuki penayangan film di Festival Film Internasional Tokyo (TIFF). Satu-satunya film Indonesia yang ditayangkan di dalam TIFF ke-27 di akhir Oktober 2014 ini.
"Cukup surprise juga saya film bisa masuk TIFF ditayangkan di Jepang, karena ini adalah festival film bergengsi di dunia," kata Lucky Kuswandi khusus kepada Tribunnews.com, Minggu (26/10/2014)
Lucky mengambil ide film 'Selamat Pagi, Malam' sepenuhnya dari pengalaman hidupnya sendiri di Jakarta. Sebelumnya, 1998-2003 dia berada di Pasadena Amerika Serikat untuk menyelesaikan akademi fine arts di sana.
Kesukaannya film aksi seperti Kesatria Baja Hitam tapi dengan kenyataan yang Ada di Jakarta, Lucky ingin membuat suatu kritik sosial mengenai perubahan Kota Jakarta saat ini dengan topeng-topeng yang menyembunyikan identitas dan dikenakan setiap hari.
Dengan anggaran hampir satu miliar rupiah dan kerja sama dengan Sammaria Simanjuntak, jadilah film yang digarapnya setahun ini sejak Juni 2013 akhirnya tayang di Tokyo.
Garapan film panjang kedua setelah Madam-X tersebut mendapat tanggapan hangat dari pers yang melihatnya pertama kali, Minggu (26/10/2014) sore. Gedung bioskop kelihatan cukup banyak dihadiri para kuli tinta orang Jepang. Tapi tanya jawab baru dilakukan 28 Oktober malam mendatang.
"Moga-moga saja film saya bisa diterima masyarakat Jepang karena pola kehidupan di Jakarta yang ditayangkan pada film tampaknya tidak beda jauh dengan keadaan kehidupan di Tokyo saat ini," ungkap sutradara yang pernah mendapat predikat The Best Film di Mix Copenhagen Film Festival untuk film Nya Madame-X tahun 2010.