TRIBUNNEWS.COM.LONDON-Induk usaha mobil mewah Rolls-Royce, yakni Rolls-Royce Holdings Plc, berencana memberhentikan massal (PHK) 2.600 karyawan. Aksi PHK ini bagian dari rencana restrukturisasi Rolls-Royce yang kesulitan membukukan pertumbuhan.
John Rishton, CEO Rolls-Royce Holdings menyatakan, jumlah PHK mencapai 5% dari total karyawan di seluruh dunia. Rolls-Royce bakal mem-PHK ribuan pegawai dalam tempo 18 bulan mendatang.
"PHK akan terjadi pada bisnis mesin pesawat," ujar Rishton, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (2/11/2014). Asal tahu saja, pengurangan ribuan karyawan merupakan PHK massal pertama bagi unit bisnis mesin Rolls-Royce sejak tahun 2008 silam. Pemicunya, bisnis mesin pesawat Rolls Royce lesu karena perlambatan ekonomi dunia.
"Sanksi terhadap Rusia juga membatalkan permintaan dari Rusia," tambah Rishton. Catatan, Rolls-Royce merupakan produsen mesin pesawat terbesar kedua di dunia, setelah General Electric (GE). (Bloomberg/ Kontan)