Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe masih percaya dengan program Abenomicnya. Ia menawarkan hal itu saat awal kampanye di pemilu majelis rendah Jepang.
"Kita maju atau mundur, begitulah tema partai kami kali ini dalam pemilu mendatang," papar Abe dalam kampanyenya seperti disiarkan di TV NHK pukul 19:30 waktu Jepang, Selasa (2/12/2014).
Abenomics seperti dijanjikan Abe, menjanjikan lapangan pekerjaan, perbaikan gaji, dan meningkatkan daya beli masyarakat. Ia menjanjikan Jepang bebas dari deflasi karena ekonomi membaik.
"Selama masa pemerintahan saya dua tahun terakhir ini, kenaikan gaji dua persen. Itu pertama kali dalam 15 tahun terakhir. Demikian pula lowongan pekerjaan telah meningkat," paparnya.
Terkait Asia Timur dan dunia internasional, Abe memastikan Jepang selalu membuka tangan kepada negara mana pun untuk menyelesaikan masalah antarnegara tanpa membuat persyaratan di muka.
"Bagi Jepang kita selalu terbuka dan tidak membuat persyaratan apa pun di awal sebelum kita bertemu. Jepang terbuka bagi siapa pun juga untuk bertemu," papar Abe yang mengecam negara yang bertindak keras jika tak suka negara lain.
"Saat bertemu kepala negara Tiongkok, kita sepakat membentuk satu sistem komunikasi laut khusus bersama agar dapat segera teratasi apabila ada pertentangan di laut terutama di tapal batas kedua negara," lanjutnya lagi.
Pada dasarnya Jepang adalah negara cinta damai dan itulah yang tetap ingin dilakukan Jepang kepada negara lain. Membuka pintu dialog bersama agar semua permasalahan terpecahkan dengan baik.