News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AirAsia Hilang Kontak

Airbus Beberkan Riwayat Pesawat AirAsia QZ8501

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah pesawat AirAsia berada di Bandara Soekarno - Hatta Tangerang, Minggu (28/12/2014). Pesawat AirAsia Airbus dengan 162 orang di dalamnya hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura tidak lama setelah tinggal landas pada pukul 05.20 WIB. Posisi terakhir pesawat saat hilang kontak berada di antara Tanjung Pandan (Pulau Belitung) dan Pontianak (Kalimantan Barat). AFP PHOTO / Bima SAKTI

TRIBUNNEWS.COM - Airbus, produsen pesawat Perancis yang memproduksi pesawat jenis A320 yang digunakan oleh maskapai Indonesia AirAsia, mengeluarkan pernyataan resmi terkait hilangnya QZ8501.

Airbus mengonfirmasi bahwa A320-200 yang dioperasikan oleh Indonesia AirAsia telah hilang kontak dengan ATC pada Minggu (28/12/2014) pagi ini, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari situs resmi Airbus.

Selain itu, Airbus juga merilis riwayat pesawat dengan registrasi PK-AXC tersebut. Menurut Airbus, pesawat itu telah mengantongi 23.000 jam terbang dan telah dipakai sebanyak 13.600 penerbangan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Airbus juga mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut memiliki MSN (Manufacturer Serial Number) 3648 yang dikirimkan ke pihak AirAsia Indonesia pada Oktober 2008.

Pesawat tersebut pertama kali melakukan uji terbang pada 25 September 2008, dan telah beroperasi di maskapai Indonesia AirAsia selama 6,3 tahun.

Airbus A320-200 banyak dioperasikan oleh maskapai berbiaya rendah (LCC/Low Cost Carrier) di seluruh dunia karena performanya dianggap sesuai dengan model bisnis LCC.

Pesawat ini ditenagai dengan dua buah mesin CFM 56-5B dengan konfigurasi 180 tempat duduk yang semuanya adalah kelas ekonomi.

A320 pertama kali diperkenalkan oleh Airbus pada Maret 1988 lalu, dan hingga November 2014, Airbus mengklaim sudah ada 6.000 pesawat A320 yang dioperasikan oleh lebih dari 300 maskapai di seluruh dunia.

Masih menurut Airbus, sesuai dengan konvensi internasional ICAO (International Civil Aviation Organization) Annex 13, Airbus akan memberikan bantuan penuh dalam investigasi hilangnya QZ8501. Dalam hal ini, Airbus akan bekerjasama dengan BEA (Bureau d'EnquĂȘtes et d'Analyses), atau KNKT-nya Perancis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini