TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya dua orang bersenjata menyerang kantor majalah satir Prancis, Charlie Hebdo dan menewaskan setidaknya 11 orang dan melukai 10 orang.
Para saksi mata mengatakan terjadi tembakan terus menerus ketika para penyerang mengeluarkan tembakan dengan senapan Kalashnikov.
"Dua pria berpenutup kepala memasuki gedung dengan Kalashnikov. Beberapa menit kemudian, kami mendengar banyak tembakan," kata Benoit Bringer seperti dilaporkan bbc.co.uk/Indonesia dari televisi Prancis, Itele, Rabu(7/1/2015).
Kedua orang bersenjata kemudian terlihat melarikan diri dari kantor.
Presiden Francois Hollande dijadwalkan akan segera mengunjungi kantor majalah itu.
Majalah mingguan satir tersebut sebelumnya menimbulkan kontroversi karena antara lain menerbitkan karikatur Nabi Muhammad dan menjadikan nabi sebagai "pemimpin redaksi" pada November 2011.
Sehari sesudahnya, kantor majalah diserang dengan bom molotov.
Dalam tweet terbaru Charlie Hebdo mengeluarkan kartun Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS. (BBC)