News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi di Charlie Hebdo

Pendukung Charlie Hebdo Balas Serangan Teror Lewat Kartun

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Matt Davies, kartunis untuk Newsday, mengolok-olok pelaku teror di kantor media satir Prancis, Charlie Hebdo, lewat karikaturnya seperti dikutip CNN, Kamis (8/1/2015).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pengguna sosial media memberikan rasa solidaritas kepada para korban penembakan teroris di kantor majalah satir Prancis, Charlie Hebdo.

Menggunakan hastag, #JeSuisCharlie, banyak netizen yang mengganti foto profil mereka dengan foto tulisan JeSuisCharlie berwarna hitam putih. JeSuisCharlie berarti Aku Charlie.

Banyak pula yang membuat ulang versi gambar itu dengan menggunakan tulisan dengan bahasa yang bereda di antaranya Jerman, Russia, dan Arab.

Seniman turut menunjukan solidaritasnya. Amarah mereka tumpahkan lewat karikatur untuk para pelaku teror. Satu di antaranya dibuat oleh kartunis politik surat kabar Canberra Times, David Pope.

Pope melukis seseorang yang membawa senjata serbu yang moncongnya mengeluarkan asap, seraya mengatakan, "Dia yang pertamakali memulai." Gambar itu ia unggah di situs sosial media Twitter.

Sementara seniman lainnya ada yang membuat gambar bertema senjata AK-47 VS Pensil.

Matt Davies, kartunis untuk Newsday, mengaku terkejut dengan penyerbuan pelaku teror ke kantor Charlie Hebdo. Ia mengatakan siapa pun yang melakukan hal keji sangat termotivasi.

Kegelisahan Davies dalam peristiwa berdarah itu ia lukiskan lewat gambar beberapa pria besenjata yang kebingungan dan mengacungkan pensil seraya bertanya "Di mana pemicunya?"

"Kartun terkadang memang menyindir, dan mereka harus bisa menerima itu. Anda melihat kartun, dan Anda mengatakan hal itu menyinggung dan seharusnya yang anda lakukan adalah menyurat kepada editor," katanya, seperti dikutip dari CNN.

Asosiasi Kartunis Editorial Amerika Serikat (AS), juga menunjukan dukungan mereka kepada korban. Mereka mengutuk apa yang mereka sebut sebagai "Tindakan kekerasan yang menjijikkan."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini