Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada Rabu pagi, teror melanda jalanan Paris, dan di kantor majalah Charlie Hebdo.
Setidaknya 12 orang tewas dan beberapa orang lainnya terluka.
Beberapa dari korban tewas, bekerja di kantor redaksi Charlie Hebdo, memunculkan pertanyaan besar, seberapa rentankah pekerjaan jurnalis dari pembunuhan saat menjalankan tugasnya?
Komite untuk Perlindungan Wartawan, sebuah organisasi non-profit yang mempromosikan kebebasan pers, kemungkinan bisa menjawab pertanyaan itu.
Jawabannya sangat mengejutkan, sejak tahun 1999 hingga 2014, jumlah wartawan yang tewas dibunuh saat menjalankan tugasnya berjumlah 1.069 orang.
Dari jumlah tersebut, 360 diantaranya tewas ketika meliput kontak senjata, 706 diantaranya tewas karena dibunuh, dan hanya tiga yang tewas tanpa alasan yang belum diketahui.
Dari seluruh kasus pembunuhan wartawan selama 22 tahun terakhir, paling besar terjadi di Asia, diikuti oleh Afrika. [Sumber: Forbes].