Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah investasi perusahaan Jepang ke Indonesia akan terus meningkat walaupun tidak sebesar tahun lalu. Perlambatan ini karena nilai mata uang yen melemah, sehingga perusahaan Jepang dapat menghasilkan uang banyak dari ekspor produknya dan usahanya di dalam negeri kembali segar.
"Saat nilai yen tinggi, ekspor jadi susah dan penghasilan menurun besar. Akibatnya harus banyak menghasilkan income dari luar Jepang. Anak perusahaan misalnya di Indonesia ditingkatkan penghasilannya, ekspor ke Jepang bisa dilakukan dengan baik. Sedangkan yang belum punya anak perusahaan di Indonesia, mulai investasi ke Indonesia sehingga jumlah investasi Jepang ke Indonesia cukup banyak tahun lalu," papar Takuya Ishida, Eksekutif Teikoku Databank khusus kepada Tribunnews.com, Senin (26/1/2015) sore.
Ishida juga mengungkapkan bahwa potensi Indonesia dengan populasi 240 juta jiwa juga menjadi salah satu daya tarik bagi perusahaan Jepang investasi di Indonesia. Demikian pula orang-orangnya yang baik, mudah berteman dengan orang Jepang juga jadi daya tarik Indonesia.
"Itulah sebabnya investasi ke Indonesia akan bertambah walaupun tidak sepesat tahun lalu," katanya.
Perusahaan Jepang akan melihat perkembangan politik Indonesia dibawah pemerintahan baru ini. Apabila tetap stabil dan nyaman tentu masih dicari perusahaan Jepang disamping negara lain juga seperti Vietnam dan negara ASEAN lainnya.
Sementara itu perhatian Jepang ke India juga karena negara itu tercitra lebih mudah berkomunikasi dalam bahasa Inggris, mudah berteman, mudah mengerti teknologi yang diajarkan, dan tak kalah penting jumlah populasinya terbesar kedua setelah Tiongkok. Sehingga menarik bagi perusahaan Jepang, di tengah upaya Jepang memindahkan risiko usaha dari investasinya di Tiongkok selama ini.