News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mantan Tentara dan Kisah 500 Patung Pengikut Budha

Penulis: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Garis tangan Chen Xiulin tak ditakdirkan sebagai tentara tulen. Di usianya 20 an, tepatnya 1966, ia menjadi pilot pesawat militer untuk mengambil sampel udara yang dijadikan lokasi uji coba rudal nuklir pertama dalam sejarah Tiongkok.

Semuanya itu masa lalu dan menjadi sejarah Chen kala tercatat sebagai Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok. Di sisa usianya, jauh dari hubungannya tentang kemiliteran, Chen menjadi pematung.

Siang dan malam, Chen mengejar waktu untuk segera merampungkan seperangkat patung perunggu yang akan dipamerkan di Milan World Expo 2015. Warga Weifang berusia 78 tahun itu akan menampilkan karyanya yang terinspirasi dari perdagangan dan pertukaran budaya Tiongkok dengan dunia lain sepanjang Jalur Sutra kuno.

Direktur Eksekutif Seni Tiongkok dan Asosiasi Kerajinan Lu Yintao mengungkapkan, patung setinggi 170 meter dan 23 patung karya Chen lainnya akan dikirim ke Italia pada Maret dan bakal ditempatkan di Paviliun Sino-Italia untuk ditampilkan di Venice.

Di antara karya Chen yang akan tampil dalam pameran global tersebut adalah patung batu miliknya yang merepresentasikan 500 Arahat, murid Budha yang telah mengalami pencerahan.

"Patung potret karya Chen, terutama patung Arhat, terlihat proporsional dan ekspresi wajahnya sangat jelas. Masing-masing karyanya dapat menyaingi karya patung terkenal di dunia," kata Lu yang ikut memperkenalkan karya-karya mantan pilot itu ke panitia pameran.

"Pameran ini akan menjadi panggung internasional terbaik untuk menampilkan budaya Tiongkok. Saya berharap karya saya bisa membantu orang lebih mengenal budaya tradisional Tiongkok," ungkap Chen.

Weifang, tempat kelahiran Chen, selama ini dikenal sebagai salah satu pusat produksi utama lukisan China tradisional terutama yang terbuat dari ukiran kayu. Sejak kecil, Chen sudah terpesona oleh ukiran karya pengukir setempat.

Dari Kuil ke Kuil

Meski sudah bergabung dengan angkatan udara pada 1961, di waktu senggangnya, Chen tetap belajar menggambar, belajar teknik memahat, dan menyalin ribuan ilustrasi dari banyak buku.

"Karya ukir pertama saya hampir 50 tahun lalu terinspirasi oleh gambar 'kawan dalam pelukan.' Patung tersebut kini masih dipamerkan di Museum Penerbangan Cina di Beijing," kata Chen.

Chen pensiun dini sebagai penerbang di usia 30 an, setelah dirawat selama lima tahun karena terkena paparan radiasi nuklir. Ia mendapatkannya, ketika bersama dua temannya, terbang dan mengambil sampel udara yang menjadi lokasi uji coba rudal nuklir.

Sejak itu ia menggeluti dunia patung dan karya seni lainnya.

Di halaman depan rumahnya yang lebih mirip studio, di pinggiran Kota Weifang, berdiri patung Arhat. Hampir 30 tahun Chen menyelesaikan untuk membuat 500 patung Arhat, yang lebih besar dari ukuran manusia nyata. Patung-patung itu menggambarkan perjalanan seorang biksu Budha dari usia muda, dewasa, sampai tua bangka.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini