TRIBUNNEWS.COM - Gambar hijab atau kerudung Bunda Maria yang berukir lafaz tahlil ‘Laa Ilaaha Illallah’ bikin heboh netizen di jejaring sosial media Facebook. Ada yang menganggap benar, tapi tidak sedikit yang mendebati.
Terlepas dari itu, seperti diberitakan voa-islam.com, mengutip cerita Hanum Salsabila Rais, puteri tokoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Prof Amien Rais, gambar hijab dengan tulisan tahlil pada hijab Bunda Maria yang menggendong 'Yesus' bayi, itu bisa dibenarkan.
Dikatakan, Hanum Salsabila Rais yang juga penulis buku 99 Cahaya Dilangit Eropa sempat tercengang ketika mengetahui bahwa inskripsi arab yang mengukir di tepian kain hijab yang dikenakan Bunda Maria itu adalah lafaz tahlil ‘Laa ilaaha Illallah”.
Dibeberkan, gambar hijab Bunda Maria berlafaz tahlil itu sesuai yang ditemukan di Museum Louvre, tempat penyimpanan berbagai benda berharga milik Perancis. Di Museum itulah, lukisan Monalisa tersebut berada.
Di situ, ada lukisan karya Ugolino berjudul “The Virgin and The Child” dimana dalam lukisan itu Bunda Maria sedang menggendong “Yesus” bayi.
Diungkapkan, pada hijab Bunda Maria dalam lukisan itu terdapat tulisan Arab Pseudo Kufic. Inilah yang dikabarkan pernah diteliti oleh periset Arab World Institute, ternyata tulisannya adalah لَا إِلٰهَ إِلَّا الله “Laa Ilaaha Illallah”.
Selanjutnya, setelah ditelitii juga mendapati banyak tulisan Arab Kufic di lukisan artefak umat Katolik. Termasuk tulisan Arab Kufic di jubah seorang raja Katolik taat yaitu Raja Roger II of Sicily dari Austria.
Seperti dikabarkan, daulahislam.com, seorang peneliti Islam abad pertengahan Marion yang pakar membaca tulisan Arab Kufic, mengisahkan, dahulu kala, Timur Tengah dikenal dengan ilmu pengetahuan, seni dan budayanya.
Sehingga banyak warga Eropa ke Timur Tengah dan membeli kain, permadani, lukisan dan sebagainya. Nah, pada barang-barang yang diperdagangkan itu seringkali terdapat tulisan tauhid seperti di atas dan akhirnya ditiru oleh orang-orang Eropa.
Tulisan لَا إِلٰهَ إِلَّا الله juga membuktikan bahwa Maryam dan Yesus (Isa bin Maryam) mengajarkan لَا إِلٰهَ إِلَّا الله “Bahwa tidak tuhan kecuali Allah” sebagaimana sering disebutkan oleh umat muslim seperti yang terdapat di dalam al Quran.
Laa Ilaaha Illallah bermakna: menolak segala bentuk sesembahan selain Allah, dan makna menetapkan bahwa satu-satunya sesembahan yang benar hanyalah Allah semata.(Tribun Timur)