Laporan Wartawan Tribunnews.com, Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, PRANCIS - Raja Yordania Abdullah mengatakan fenomena Islamfobia membantu menguatkan eksistensi kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
Berbicara di depan Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, Abdullah mengatakan kelompok militan yang menguasai sepertiga Irak dan Suriah telah mengeksploitasi konflik untuk membangun legitimasi mereka di mata internasional. Sehingga, Yordania bakal berjuang meyakinkan warganya untuk melawan kelompok militan ISIS.
Menurutnya, persatuan saat ini menjadi hal krusial untuk melawan aksi terorisme ISIS yang tak hanya membahayakan Irak dan Suriah tapi Timur Tengah dan dunia. Yordania merasa berkepentingan memerangi ISIS karena secara geografis berbatasan langsung dengan Suriah dan Irak.
Dilansir Al Arabiya, Selasa (10/3/2015), Raja Abdullah mengaku sedih karena umat Kristen sebagai minoritas menjadi target ISIS. Menargetkan mereka, menurutnya, sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan.
ISIS telah melakukan pembunuhan massal kaum minoritas beragama. Baru-baru ini, kelompok militan ISIS telah memenggal 21 pemeluk Kristen Mesir di Libya dan menculik lebih dari 90 pemeluk Kristen di Suriah.
Berbicara menyoal Suriah, Raja Yordania mengaku negaranya telah menerima sekira 1,4 juta pengungsi Suriah. Kini Yordania menjadi tuan rumah bagi sepertiga pengungsi. (Al Arabiya)