TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai Germanwings, membatalkan tujuh jadwal penerbangan dari Dusseldorf, Jerman, pascakecelakaan nahas yang terjadi pada salah satu pesawatnya di Pegunungan Alpen, Prancis, Selasa (24/3/2015) malam.
Pembatalan penerbangan itu terjadi, lantaran sejumlah pegawai Germanwings, menolak untuk terbang dengan alasan tidak layak untuk terbang.
CEO Lufthansa, Carsten Spohr, mengatakan sangat mengerti sentimen yang muncul diantara para awak pesawat. "Yang tidak boleh kita lupakan banyak kru Germanwings mengenal awak yang berada di atas pesawat yang jatuh," kata Spohr.
"Namun saat ini lebih penting bagi kita untuk memastikan bantuan psikologis jika diperlukan. Dan kita akan kembali ke operasi penerbangan penuh sesegera mungkin," tambahnya.
Ia juga mengatakan, informasi awal tentang penyebab kecelakaan pesawat di atas Pegunungan Alpen Prancis, yang menewaskan 150 orang tersebut, akan tersedia dalam waktu relatif cepat.
Spohr menyatakan kepuasannya bahwa pihak berwenang telah menemukan kotak hitam dari pesawat Germanwings yang jatuh dalam perjalanan dari Barcelona ke Dusseldorf dan mengatakan ia tidak akan berspekulasi tentang penyebab kecelakaan sampai datanya telah dianalisis.
Spohr mengatakan kepada televisi ARD Jerman, bahwa pihaknya dan peneliti akan mencoba untuk mencari tahu dan kemudian memahami bagaimana pesawat itu bisa menghujam jatuh ke tanah.
Germanwings merupakan anak perusahaan maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa. (abc)