Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan orang berkumpul di sebuah gereja di kota Haltern am See, Dusseldorf, Jerman, meratapi 16 siswa dan guru yang tewas dalam kecelakaan pesawat Germanwings di Pegunungan Alpen, Prancis, Selasa (24/3/2015).
Kota yang dihuni 38 ribu orang tersebut berkumpul di gereja Saint Sixtus untuk menyalakan lilin dan menulis pesan dukacita untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Tidak jauh, di sekolah Joseph Koenig Gymnasium, yang merupakan lokasi bagi ke 16 siswa dan guru itu melakukan proses belajar mengajar, puluhan lilin berwarna merah dan putih dinyalakan sepanjang tangga menunju pintu masuk menuju sekolah.
"Ini adalah hari paling gelap dalam sejarah kota kami," ujar Wali Kota Haltern am See, Bodo Klimpel, dalam jumpa pers bersama wartawan, seperti dikutip dari Bloomberg.com, Rabu (25/3/2015).
"Kota ini terkejut, kami bisa merasakan semua orang merasa terkejut, ini adalah situasi yang sangat buruk," lanjutnya.
Sebanyak 16 siswa dan guru Joseph Koenig Gymnasium mengikuti program pertukaran sekolah dengan Institut Giola di Llinars del Valles di utara dari Barcelona. Mereka tengah pulang menuju Jerman ketika pesawat yang mereka tumpangi menghujam ke tanah.
Terdapat 67 orang Jerman, termasuk dua penyanyi opera terkenal dalam insiden itu. Pesawat Airbus A320 jatuh di Pegunungan Alpen ketika dalam perjalanan dari Barcelona, Spanyol, ke Dusseldorf, Jerman. Ada 150 orang penumpang di pesawat tersebut.