Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas kepolisian Jerman, Kamis (26/3/2015) malam, menggeledah apartemen Andreas Lubitz (28), co-pilot pesawat Germanwings yang jatuh di Pegunungan Alpen, Prancis, Selasa (24/3/2015) malam.
Lubitz diduga mengunci dirinya seorang diri di dalam kokpit pesawat Germanwings, dan sengaja menjatuhkan pesawat dengan mengaktifkan sistem autopilot untuk mengubah ketinggian pesawat dari 38 ribu kaki sampai 100 kaki.
Polisi belum menemukan motif Lubitz menjatuhkan pesawat yang dikemudikannya. Saat menjatuhkan pesawat, pilot Germanwings dari Barcelona menuju Dusseldorf, Jerman, terkunci di luar kokpit pesawat.
Sementara itu, Pemerintah Prancis telah meminta Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) untuk membantu penyelidikan jatuhnya kecelakaan pesawat Germanwings, anak perushaaan maskapai plat merah Jerman, Lufthansa.
Menurut jaksa penuntut Marseille, Brice Robin, di awal penerbangan tidak ada yang aneh dalam interaksi antara pilot dan kopilot pesawat. Ketika pilot keluar untuk pergi ke kamar mandi, ia meminta Lubitz untuk mengambil alih.
Saat berada di luar, pintu kokpit terkunci. Belum diketahui apakah pilot pesawat mencoba memasukan kode ke dalam sistem agar bisa masuk kembali ke dalam kokpit, atau apakah Lubitz mengunci pintu secara manual sehingga mencegah kode bekerja.
Penjelasan paling masuk akal dari apa yang terjadi berikutnya adalah bahwa Lubitz, menolak untuk membuka pintu kabin lalu memprogram sistem autopilot untuk menurunkan ketinggian otomatis dari 38 ribu hingga 100 kaki. (CNN)