TRIBUNNEWS.COM -- Kisah Andreas Lubitz, pilot pembantu yang sengaja membuat pesawat Airbus A320 milik maskapai Germanwings mengalami kecelakaan di French Alps dan merenggut 150 nyawa termasuk dirinya, terus hangat menjadi perbincangan.
Sebelum kejadian naas itu, Harian Bild, Jerman, menulis jika pria berusia 28 tahun ini memiliki kekasih bernama Kathrin Goldbach (26) dan dikabarkan berprofesi sebagai guru.
Meski sudah hidup serumah, mereka dikabarkan telah menjalin hubungan putus nyambung selama tujuh tahun. Hasil hubungan asmaranya ini, Goldbach diketahui hamil beberapa pekan sebelum kejadian nahas itu terjadi.
Menurut kawan dekat Goldbach, Lubitz dikabarkan terlalu mengatur dan mengontrol kehidupan sang kekasih. “Ia memberikan perintah pakaian apa yang harus ia kenakan, pria mana saja yang boleh berbicara dengannya bahkan ukuran rok pun jadi permasalahan. Ia benar-benar seorang pengontrol kelas tinggi,” ujar sang kawan.
“Kata ia (Goldbach), kekasihnya itu sangat baik dan perhatian namun bermasalah dengan situasi perasaan. Kami merasa ia takut sepanjang waktu,” ujar teman dekat Goldbach.
Menurut sebuah klaim, Goldbach kehilangan kesabaran ketika Lubitz mulai bertingkah di luar batas beberapa pekan sebelum ia menjatuhkan pesawat Germanwings dengan nomor penerbangan 4U9525. Goldbach masih tinggal serumah dengan Lubutz namun ia sudah mencari tempat tinggal lain.
Bild juga menulis jika Lubitz sempat berselingkuh dengan seorang pramugari Germanwings bernama Maria selama lima bulan. “Ia selalu mencari kepastian bagaimana penampilannya dan bagaimana dirinya dilihat oleh orang lain,” kata Maria.
Maria menggambarkan kehidupan Lubitz yang memiliki kepribadian ganda dan sangat sudah diprediksi serta sering terbangun pada tengah malam sembari berteriak,” kita akan jatuh, kita akan jatuh”.
“Ia pernah mengatakan akan melakukan sesuatu untuk mengubah seluruh sistem dan seluruh dunia akan mengenal dan mengenangnya,” kutip Maria dari percakapan semasa Lubitz masih hidup. (Daily Mail/Grilfromcelebesonline)