TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Jasad seorang biksu Buddha yang meninggal dunia di provinsi Henan, Tiongkok lebih dari 17 tahun masih berada dalam kondisi masih utuh ketika jiwa pergi meninggalkan tubuhnya.
Dikutip dari Shanghaiist, Minggu (12/4/2015), Wu Yunqing (102), meninggal 17 tahun yang lalu. Tubuhnya secara unik diawetkan oleh alam di bawah ceruk kristal 1,5 meter di bawah Biara Lingquan di kota Anyang, Provinsi Henan.
Jasad dari Wu memiliki kulit mengkilap, jenggot perak dan rambut putih dan fitur wajah yang jelas.
Wu Yunqing lahir di desa Yuding, kota Xinyang, Provinsi Henan. Setelah orangtuanya meninggal dunia ketika ia berusia 15 tahun, ia pergi jauh dari rumahnya dan menjadi biarawan Tao di kuil Qinghua di provinsi Shaanxi. Dia kemudian menganut agama Buddha.
Sebelum meninggal Wu meminta kepada murid-muridnya untuk menempatkan tubuhnya ke dalam sebuah silinder besar. Silinder itu kemudian dilapisi oleh keramik silinder yang lebih besar. Setelah menyegel dua kontainer itu bersama-sama, mereka akhirnya menguburkan jenazahnya di Biara Lingquan.
Pada tanggal 24 Desember 2000, silinder besar tempat penyimpanan jenazah Wu dibuka oleh pemerintah daerah. Seluruh tubuhnya tampak terawat baik kecuali karena kurangnya air dari tubuhnya menyebabkan atrofi otot.
Setelah itu, tubuh Wu dimasukkan ke dalam penutup kristal dan dipamerkan untuk pengunjung yang pergi untuk berziarah. Menurut Dokter Zhang dari Universitas Henan jenazah Wu kemungkinan telah direndam di dalam formalin, yang dapat mengubah sifat protein dan menjaga tubuh dari pembusukan. [Sumber: Shanghaiist].