TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat membacakan pidato kenegaraannya dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika, Presiden Iran, Hassan Rouhani menyinggung mengenai intervensi militer yang terjadi di Yaman da Suriah.
Menurut Rouhani, intervensi militer tersebut bukannya memperbaiki, namun justru memperburuk keadaan.
"Intervensi militer hanya akan menciptakan kehancuran. Contoh yang terjadi seperti di Yaman dan Suriah," ujar Rouhani dalam pertemuan yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2015).
Karena intervensi militer bukanlah cara yang tepat, Rouhani menilai seharusnya konflik yang terjadi di Yaman diselesaikan dengan mengedepankan dialog.
"Sejarah membuktikan bahwa ini bukan langkah yang tepat, hanya memperburuk keadaan. Kita harus mengedepankan dialog," ucap Rouhani.
Rouhani juga menegaskan pihaknya siap membuka ruang dialog untuk menghentikan kekerasan di Yaman, termasuk dialog dengan negara-negara Arab.
"Iran siap bekerja sama dengan negara tetangga, termasuk negara Arab demi perdamaian kawasan, penghentikan pertumpahan darah di Yaman," kata Rouhani.