TRIBUNNEWS.COM - Dunia segera bertindak cepat untuk membantu upaya penyelamatan dan pencarian, setelah gempa bumi sebesar 7,9 skala Ritcher mengguncang Nepal di hari Sabtu(25/4/2015) kemarin.
Dilaporkan lebih dari 2000 orang tewas, dan sekitar 5000 orang terluka dalam gempa, dan ejumlah daerah di Nepal telah kehilangan pasokan listrik dan air di hari Minggu.
Pemerintah Amerika Serikat (AS), berjanji akan mengirimkan bantuan senilai 1 juta US Dollar, serta tim tanggap darurat, sementara Pemerintah Sri Lanka berencana akan mengirimkan tim medis, insinyur dan perlengkapan.
Pemerintah Inggris telah mengirimkan tim ahli dan Tiongkok mengirimkan 68 personil SAR, yang tiba di hari Minggu.
Tak ketinggalan Pemerintah India turut mengirimkan pesawat militer dengan bantuan medis dan peralatan, dan Pemerintah Australia mengirimkan bantuan senilai 5 juta US Dollar.
Menurut seorang pejabat di manajemen bencana Nepal, Rameshwar Dangal, bantuan mulai berdatangan di Kathmandu melalui jalur udara.
Tenda dan bantuan didistribusikan melalui truk dan helikopter, dan kantor pemerintah, dan gedung sekolah dialihfungsikan menjadi tempat penampungan sementara.
Meskipun bantuan telah datang, namun prasarana dan sarana yang dibutuhkan untuk menolong korban luka terbatas, seiring penuhnya rumah sakit oleh korban luka. (Guardian)