TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim advance Lembaga Kemanusiaan Dompet Dhuafa, rencananya hari ini Senin (27/4/2015) akan berangkat ke Kathmandu Nepal.
"Tim akan hadir di Kathmandu sebagai area fokus misi. Tm DMC Dompet Dhuafa akan melakukan koordinasi dengan mitra lokal setempat, Tribhuvan University," kata Direktur Yayasan Pemberdayaan Sosial Dompet Dhuafa, Sabeth Abilawa, Minggu (26/4/2015).
Sabeth yang juga menjabat Vice President South East Asia Humanitarian Committee ini menjelaskan, selama di area terdampak nanti aksi yang utama adalah mendukung misi penyelamatan dan mendukung persediaan fasilitas untuk misi medis.
"Kondisi geografis Nepal yang tidak memiliki akses laut diprediksikan akan semakin mempersulit penyaluran bantuan kemanusiaan dari luar. Apalagi Bandara Internasional Tribhuvan juga mengalami kerusakan," katanya.
Menilik dari pengalaman gempa yang terjadi sebelumnya, biasanya dibutuhkan waktu cukup lama untuk evakuasi, bisa saja sampai 4 hari.
"Sepanjang periode tersebut bantuan logistik makanan dan medis sangat penting disamping alat alat berat untuk evakuasi korban yang terperangkap dalam bangunan," kata Sabeth.
Data dari berbagai sumber yang menyebutkan korban tewas sudah mencapai sekitar 2.000 jiwa pun hanya data yang masuk dari perkotaan.
Desa-desa yang masih putus akses komunikasi dan transportasi dinilai akan menambah deretan panjang korban jiwa di hari hari berikutnya.
Kathmandu dan Pokhara adalah kota dengan padat penduduk dengan cuaca yang tentunya dingin mengingat Nepal adalah "atap dunia". (Eko Sutriyanto)